Bangli (bisnisbali.com) –Dalam upaya memperkenalkan dan kembangkan potensi pariwisata di Kabupaten Bangli sebagai salah satu kawasan wisata asli Bangli, Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, S.E., meresmikan “Bangli Dogen” sebagai kawasan wisata di Desa Sidembunut yang dikelola oleh Komang Alit. Acara yang dipusatkan di halaman Vila Bangli Dogen dihadiri Wakil Bupati Bangli, Ketua DPRD Kabupaten Bangli, Anggota DPRD Dapil Bangli, Perwakilan Disparbud, Bendesa Adat Sidem Bunut, Kepala Lingkungan, Pokdarwis se-Kecamatan Bangli dan krama Desa Sidem Bunut.
Pemilik Bangli Dogen, Komang Alit melaporkan “Bangli Dogen” adalah singkatan dari Domestik Geniune yang artinya asli buatan lokal dan benar – benar lokal. Kata ini sudah dirumuskan dari enam tahun silam, hasil dari survei daerah lain akhirnya ditetapkan tempat ini adalah Bangli Dogen dengan konsep I love Bangli dengan ini diharapkan ada sinergi yang kuat antara semua pihak baik pelaku pariwisata, kepala lingkungan, pemerintah dan UKM-UKM yang ada di Kabupaten Bangli. Lanjutnya selain konsep vila dengan nuansa alam yang benar – benar masih asli, Bangli Dogen juga menyediakan porduk kerajinan asli Bangli yang mana produk tersebut akan di-branded sebagai asli kerajinan khas Bangli.
Hal itu dapat membantu penjualan dari para perajin masyarakat yang ada di sekitar. Oleh karena itu untuk bisa mensinergikan antara perajin dan Bangli Dogen kami sangat butuh dukungan pemerintah utamanya dinas terkait dari segi pembinaan ke depan termasuk juga membantu dalam promosi.
Berikutnya bagaimana keberadaan dari Pokdarwis yang ada agar dapat dibuatkan sistem sehingga para kelompok sadar wisata ini bisa saling berkomunikasi satu sama lain untuk terus meningkatkan kualitas dari pariwisata itu sendiri.
Lanjut kami juga sangat berharap selain Bangli Dogen juga akan bermunculan Bangli Dogen yang lainnya karena Bangli Dogen bukan hanya Bangli akan tetapi Bangli dan Bangli yang mengakomodir dari Desa Susut, Kintamani, Tembuku dan Bangli itu sendiri. “Mudah-mudahan Gema I Love Bangli ini menjadi pemacu dan penyemangat kita ke depannya dan interaksi ini menjadi kuat antara satu lingkungan dan lainnya menjadi makin baik dan maju bersama sesuai dengan karakter dan potensi masing-masing,” harapnya.
Bendesa Desa Adat Sidembunut, Ngakan Aji Suartawan menambahkan, keberadaan dari Bangli Dogen diharapkan akan mampu menjadi kebanggaan dari Desa Sidembunut, tentu hal ini juga akan memberi dampak yang positif untuk kemajuan krama desa yang nantinya juga akan menjadi maskot Desa Sidembunut ke depan. Selanjutnya dengan diresmikannya “Bangli Dogen” tentu juga akan memberi peluang dan menyerap tenaga kerja bagi masyarakat dan perajin untuk bisa berkreativitas menciptakan produk – produk kerajinan yang menjadi ciri khas Bangli yang memang asli Bangli sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Sementara Itu Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta sangat mengapresiasi atas keberanian dari pemilik Bangli Dogen, sebab untuk bisa menjadi sukses hal yang sangat penting adalah keberanian dalam mengambil keputusan.
Selain itu juga saya melihat sudah makin banyak bermunculan sport-sport baru baik itu berupa wisata selfi dan spiritual di antaranya Bukit Cemeng, Waterfall Gua Raja, terakhir adalah wisata hutan pinus. Artinya hal ini telah menunjukkan bagaimana masyarakat Bangli telah terbuka kesadarannya akan potensi yang dimiliki dan telah berani melakukan terobosan, berani mendeklarasikan bahwa kawasan ini akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata dengan memanfaatkan alam yang ada tanpa harus merusaknya.
Pemerintah Kabupaten Bangli, dalam hal ini merasa bangga dan mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dibuat oleh masyarakat Bangli, ke depan pemerintah akan makin serius untuk memberikan rencana-rencana pengembangan pariwisata di Kabupaten Bangli ini dalam bentuk blue print-nya sehingga kawan-kawan yang ada di Kabupaten Bangli bisa melihat dengan jelas bagaimana roadmap ke depan pariwisata Bangli ini seperti apa.
Lanjut, dari dulu kita selalu membangga-banggakan alam dan potensi yang kita miliki, namun sampai hari ini harus kita akui nilai kunjungan wisatawan di Kabupaten Bangli masih sangat minim apalagi dari segi manfaat untuk masyarakat Bangli masih belum bisa dirasakan secara menyeluruh termasuk PAD masih sangat kecil.
“Ke depan kita harus saling bersinergi, saling mengerti bahwa hal-hal yang patut serius kita tangani harus kita tangani, keberpihakan kebijkan, keberpihakan anggaran harus kita lakukan seperti itu ke depannya, karena pariwisata ini adalah bisnis terbesar yang ada di muka bumi ini,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pariwisata tidak akan pernah mati selama manusia terus berinteraksi dan beraktivitas baik melakukan perjalanan dan perpindahan maka pariwisata pasti akan terus ada, pariwisata juga akan melibatkan seluruh elemen yang ada dan stakeholder, baik itu transportasi, perhotelan bahkan semua lini.
Artinya apa, kalo pariwisata dapat kita kembangkan secara maksimal maka akan memberikan multiplayer efek pada masyarakat, termasuk sektor pertanian sekali pun akan ikut merasakan dampak dari pariwisata itu sendiri.
“Sekali lagi saya sampaikan selamat pada ‘’Bangli ‘’ agar bisa mengembangkan potensi yang ada dan melengkapi fasilitas pendukung sehingga bisa ditularkan pada daerah lain karena untuk menjadi sukses tidak harus perlu kaya dulu semua harus melalui proses, nikmati prosesnya dan dari proses itulah akan muncul keberhasilan,” kata Sedana Arta. *ita