Minggu, November 24, 2024
BerandaAdvWabah Babi Membuat Peternak dan Masyarakat Menderita, Pemkab Tabanan Borong Ratusan...

Wabah Babi Membuat Peternak dan Masyarakat Menderita, Pemkab Tabanan Borong Ratusan Babi

Menyikapi penderitaan yang dialami peternak dan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan melalui inisiasi Bupati, Ni Putu Eka Wiryastuti membeli 517 babi dari peternak dan masyarakat,

Tabanan (bisnisbali.com) –Menyikapi penderitaan yang dialami peternak dan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan melalui inisiasi Bupati, Ni Putu Eka Wiryastuti membeli 517 babi dari peternak dan masyarakat, sekaligus menggelar makan babi bersama di tengah isu wabah babi yang merebak akhir-akhir ini.

Hal itu dibuktikan dalam pelaksanaan kegiatan mepatung massal dan makan babi bersama yang digelar di depan Kantor Bupati setempat, Senin (17/2). Kegiatan itu dihadiri secara langsung Bupati Eka, beserta Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, I Made Dirga dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda I Gede Susila, dan para Asisten dan OPD dan ASN di lingkungan Pemkab Tabanan.

“Jadi program ini saya buat adalah reaksi cepat, karena kita ingin merasakan derita peternak kita yang rugi besar gara-gara suatu virus yang melanda begitu cepat. Virus ini begitu cepat ketimbang virus rabies. Rabies 80 persen ini 100 persen,” ungkap Bupati eka saat membuka kegiatan.

Hal ini dijelaskannya sebagai tindak lanjut dari rapat antisipasi yang telah dilakukan sebelumnya, yakni pada Kamis, 13 Februari 2020. Dalam diskusi tersebut disepakati bahwa pemkab akan membantu meringankan beban peternak dan masyarakat Tabanan sekaligus melakukan aksi makan babi bersama sebagai bukti daging babi sangat aman untuk dikonsumsi. Terkait dana pembelian daging babi dibebankan kepada para ASN di lingkungan Pemkab Tabanan. Dana yang terkumpul kira-kira sekitar Rp 1,5 miliar.

“Anggarannya hampir Rp 1,5 miliar. Jadi ini adalah kegiatan yang sangat mengandung karma baik, di samping kita berbagi tetapi juga menabung karma baik membantu peternak di Tabanan untuk bisa tersenyum, khususnya di Hari Raya Galungan ini,” lanjut Bupati Eka.

Ke depan, Bupati Eka mengharapkan kegiatan ini bisa dilakukan kapan saja, tidak menunggu virus, tidak menunggu ada penyakit dulu, kalau waktunya tepat dan rasanya bisa dilakukan, kenapa tidak dilakukan. Ditegaskannya ini murni untuk kegiatan sosial untuk seluruh masyarakat Tabanan.

Untuk itu, Bupati Eka menegaskan bukan hanya beberapa OPD. Kalau sudah menyangkut masyarakat, semua OPD harus gotong-royong dan bekerja sama. Karena menurutnya, bagaimanapun Tabanan ini adalah milik semua masyarakat Tabanan bukan milik Bupati atau pemerintah seorang, tetapi milik semua masyarakat Tabanan. saja tapi semua. Kalau misal pun selain babi ada terjangkit wabah seperti ini lagi, Ia menegaskan harus lakukan hal seperti saat ini.

“Jadi untuk ke depannya saya harapkan OPD terkait agar lebih ketat mengawasi menyebarnya virus ini. Dan kita sudah arahkan juga sampai camat hingga kepala desa, jangan sampai ada lagi bibit-bibit dari luar masuk lagi, termasuk penguburannya. Kalau ada babi yang mati jangan sampai dibuang ke sungai, kubur dalam-dalam,” imbuhnya.

Sebelumnya Kadis Pertanian Tabanan, I Made Budana, melaporkan sesuai data yang ia terima bahwa di Tabanan tercatat ada lebih dari 550 ekor babi yang mati karena terserang wabah. Dan pihaknya juga mengakui sudah melakukan langkah-langkah antisipasi sekaligus pembinaan sebagai upaya untuk menekan peredaran virus ini.

“Untuk itu kami sudah melakukan langkah langkah atau antisipasi sesuai dengan himbauan dari pemerintah pusat. Kita sudah bersurat ke Kecamatan kepada rekan rekan kita, khususnya puskeswan kita dan dokter – dokter hewan kita yang bertugas di kecamatan untuk bersurat melakukan sosialisasi dan pembinaan pembinaan kepada peternak kita,” lapor Budana.

Terkait dengan antisipasi, pihaknya juga dikatakannya telah melakukan pengadaan disenfektan sesuai arahan Bupati Eka. Di tahun anggaran 2020 ini, pihaknya telah mengadakan sebanyak 36 liter, sebagai upaya antisipasi.

“Mudah mudahan bisa cair sesegara mungkin. Atas inisiatif Bupati juga kita melakukan mepatung bersama sesuai perintah Bupati dan sesuai dengan kesepakatan kita yang merupakan kebijakan dari masing  masing OPD. Daging babi ini aman untuk dikonsumsi, yang penting pemasakannya benar,” tambah Budana. *man/adv

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer