Mangupura (bisnisbali.com) –Isu akan ada pemotongan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Badung akibat defisit dan rasionalisasi anggaran, dibantah orang nomor satu di Badung. Bantahan ini diungkapkan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dalam sebuah upacara usai krida Jumat (14/2) kemarin.
Selain takkan dipotong, Giri Prasta juga menginstruksikan kepada BPKAD untuk segera memprosesnya. Paling lambat Senin (saat penyajaan-red) sudah bisa cair. Kalau bisa hari ini,” ujar Giri Prasta kepada Kepala BPKAD Badung.
Hal ini tentu saja disambut riuh tepuk tangan ribuan ASN yang mengikuti upacara Jumat tersebut. ASN yang semula resah menunggu kepastian TPP, akhirnya berbuah sumringah.
Bupati Badung yang saat itu didampingi Wakil Bupati, Ketut Suiasa mengungkapkan, tidak akan melakukan pemotongan TPP dan TPP ASN Badung tetap seperti tahun sebelumnya.
“TPP ini merupakan murni kebijakan pimpinan. Saya sudah perintahkan Sekda dan sudah dilakukan pemetaan. Untuk TPP tahun 2020 ini sama seperti tahun 2019 dan ini sudah kita rumuskan dan tidak ada rasionalisasi serta tidak ada pengurangan. Untuk itu kepada BPKAD mohon segera direalisasikan dan paling lambat hari Senin sudah selesai semuanya dan pola yang paling maksimal pasti saya akan lakukan untuk bapak dan ibu sekalian,” ujar Giri Prasta di hadapan ribuan ASN Badung.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengimbau setiap kepala dinas harus mengomando dinasnya untuk mepatung yaitu membeli dading babi yang ada di Kabupaten Badung. “Kita harapkan etos kerja untuk tahun 2020 ini ASN harus melakukan perubahan dan kami sudah siapkan sebuah sistem untuk bisa mensejahterakan masyarakat,”paparnya.
Dikatakan, ke depan pihaknya berharap dengan sistem ini, generasi muda di Kabupaten Badung tidak hanya bisa berpikir bagaimana mendapat pekerjaaan, tetapi bagaimana bisa menciptakan lapangan usaha. “Saya berharap Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan agar mendata UMKM kita dan diharapkan UMKM kita bisa bertumbuh dengan baik, karena kebutuhan masyarakat Badung sudah kita penuhi dan saatnya kini kita berbicara ekonomi,”terangnya. *sar