DISKOMINFO, bersama dengan 20 awak media dan menggandeng Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gianyar belajar khusus terkait pelayanan online di Desa Cyber, Kelurahan Patehan, Kecamatan Keraton, Yogyakarta. Di Gianyar pun akan dibentuk desa digital yang serupa bertujuan memberikan layanan cepat kepada masyarakat.
Sekdis Kominfo Kabupaten Gianyar, I Gede Daging, S.STP, M.Si, menyampaikan tertarik belajar di kampung cyber karena ini bisa menjadi rekomendasi sebelum Kabupaten Gianyar membentuk desa digital.
Selain pengurusan surat-surat yang lebih mudah, program desa digital ini membuat interaksi antara penduduk melalui media internet dipastikan akan meningkat. “Jika ini bisa terwujud dipastikan akan memberikan layanan cepat untuk masyarakat,” katanya.
Ekonomi warga juga dipastikan naik, lebih – lebih Kabupaten Gianyar menjadi wilayah tujuan wisata. Promosi online akan sangat menunjang terutama dalam penjualan kerajinan tangan secara online.
“Kebutuhan informasi dan pengetahuan teknologi juga diserap cukup baik, sehingga kehidupan sosial masyarakat sekitarnya tumbuh lebih subur,” ucap Gede Daging.
Kabid Pemberdayaan Kawasan Pedesaan Kabupaten Gianyar, I Wayan Sudiana, mengatakan desa digital dengan dukungan teknologi dan setelah memiliki payung hukum yang jelas ini akan diterapkan di Gianyar. Sarana prasaran dan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat diperlukan untuk membangun desa digital se-Kabupaten Gianyar.
Dari lokasi desa cyber ini, setidaknya akan mampu memangkas sistem layanan dengan berbagai kemudahan. “dukungan sarana prasarana dan SDM desa digital di Gianyar akan mampu memangkas birokrasi dan memberi kemudahan untuk masyarakat,” paparnya.
Plt. Lurah Patehan, Samsul Hadi saat menerima rombongan dari Gianyar menyampaikan program Desa Cyber Patehan dicetuskan secara resmi pada akhir 2016. Selanjutnya dari Patehan dikembangkan ke kelurahan lainnya.
Dari program desa cyber memunculkan kampung cyber. Salah satu contoh dengan semangat kebersamaan yang dilakukan oleh warga kampung RT 36 Taman, Yogyakarta. Warga membangun sebuah tempat akses internet gratis yang cukup sederhana namun memberikan manfaat untuk lingkungan tempat mereka tinggal. Hasilnya terbentuklah sebuah kampung unik yang dapat menarik wisatawan datang ke taman internet, yang pada akhirnya diberi nama “Cyber Village RT 36 Taman”.
Alasan mendasar, mengetahui bahwa sumber daya manusia yang ada terbatas saat itu, warga dipaksa saling belajar bersama-sama untuk memanfaatkan teknologi ini seefisien dan seefektif mungkin membangun dan mencerdaskan masyarakat dengan teknologi internet. Dengan membuat para penghuni kampung saling berinteraksi satu sama lain untuk terciptanya pembangunan Program Desa Cyber ini.
Mulai pengurusan Kartu Keluarga, hingga berbagai pengurusan jenis akte, di kampung cyber sudah sangat mudah dilakukan.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Patehan Sutaryoko, menyampaikan berkat kegigihan warga kampung cyber ini, sekarang Kampoeng Cyber Yogyakarta sudah mendunia dan memiliki daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke kampung ini.
Selain karena terkenal dengan kampung internetnya, di sini merupakan tempat yang cukup unik karena terdapat karya seni di tiap sudut kampung ini.
Manfaat utama yang dirasakan masyarakat, segala pengurusan surat lebih efisien dari sisi waktu dan tempat. ” Seumpama ada warga yang mengurus surat-surat, saat posisi mereka di luar kota pun pengurusan surat tersebut bisa dilakukan,” ungkapnya.
Sutaryoko menambahkan, Sistem Desa Cyber yang ada akan bergerak dan notifikasi ke pejabat terkait mulai lurah hingga kepala RT. Hanya saja ini diperlukan dukungan teknologi berupa hanphone android yang bisa mengakses sistem yang ada. *adv/kup