Mangupura (bisnisbali.com)-Dampak virus corona di Tiongkok berimbas pada sektor pariwisata Bali terutama akibat turunnya kunjungan wisatawan Tiongkok. Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, I Made Ramia Adnyana, mengatakan ke depan pasar domestik akan berperan besar dalam pemulihan sektor pariwisata Bali pascadampak virus corona Tiongkok.
Virus corana di Wuhan Tiongkok memberikan dampak signifikan terhadap pariwisata Indonesia termasuk pariwisata Bali. Pascaterkena dampak virus corona Tiongkok, pariwisata Bali membutuhkan waktu pemulihan (recovery) yang cukup panjang.
Ramia Adnyana mencontohkan saat menghadapi SARS Bali membutuhkan masa recovery mencapai 3-6 bulan. Dalam menghadapi dampak virus corona Tiongkok, Bali juga membutuhkan waktu 3-6 bulan ke depan untuk masa pemulihan.
Dalam masa pemulihan pascaterkena dampak virus corona pariwisata Bali memang sangat berharap dari kedatangan pasar Eropa, Australia, Amerika, India, Jepang, Korea dan pasar Asia lainnya. “Ini termasuk pasar domestik sebagai penyelamat pariwisata Bali dalam menghadapi masa turunnya pasar mancanegara,” ucapnya.
Potensi pasar domestik mencapai 275 juta dalam setahun. “Jika pasar domestik digarap dengan baik tentu akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan pariwisata Bali,” jelas Ramia Adnyana.
Berdasarkan data kunjungan wisatawan 2019, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali 2019 mencapai lebih dari 6,2 juta wisatawan. Sementara kunjungan wisatawan domestik (wisdom) 2019 ke Bali, sudah mencapai lebih dari 10 juta wisatawan. Potensi kedatangan wisdom ke Bali 2020 sangat berpeluang untuk terus ditingkatkan.
Diakuinya dalam penggarapan pasar domestik, pelaku sektor pariwisata Bali juga harus menghadapi cukup banyak kendala. Ini terutama kendala utama masih tinggi biaya tiket pesawat untuk rute domestik di Indonesia.
Pemerintah bersama pengelola maskapai di Indonesia diharapkan bisa mempertimbangkan memberikan kebijakan kemudahan atau insentif terhadap tiket pesawat rute domestik sehingga bisa lebih kompetitif. Dengan tarif pesawat yang kompetitif, akan mendorong lebih banyak pergerakan wisdom di dalam negeri. Ini juga akan makin berimbas peningkatan kunjungan wisdom secara signifikan ke Bali.
Made Ramia Adnyana menambahkan pasar domestik sangat menyukai alam dan budaya Bali. Yang terpenting, wisdom memiliki karakter suka membeli oleh-oleh. Ini selain mengerakkan sektor pariwisata, pasar domestik akan dapat menggerakan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pemasaran produk UMKM di pasar seni dan pasar oleh-oleh. *kup