Upaya Lestarikan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali
Mangupura (bisnisbali.com) –Mendapat julukan sebagai desa digital, tidak menyurutkan komitmen Pemerintah Desa Punggul untuk melestarikan bahasa, aksara dan sastra Bali dengan menggelar Bulan Bahasa Bali 2020. Kegiatan yang melibatkan ratusan anak taman kanak-kanak dan siswa SD di Desa Punggul ini dibuka Kepala Bidang Dokumentasi Kebudayaan, Dinas Kebudayaan Badung Ni Wayan Arsini mewakili Bupati Badung bertempat di wantilan Desa Punggul, Kamis (13/2) yang juga dihadiri oleh Camat Abiansemal IB Putu Mas Arimbawa, Perbekel dan Bendesa Adat Punggul, Ketua BPD Punggul, Ketua TP PKK Punggul, prajuru adat dan dinas se-Desa Punggul.
Perbekel Punggul Kadek Sukarma menerangkan, diselenggarakannya bulan bahasa Bali merupakan implementasi dari Peraturan Gubernur Bali No. 80 tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. Jumlah peserta 187 orang. Lomba yang dilaksanakan meliputi lomba mewarnai anak-anak TK Nuansa Hindu Werdi Kumara Punggul dengan tema “Ngajegang Basa, Aksara miwah Sastra Bali” yang diikuti 37 peserta. Lomba menulis aksara Bali di komputer diikuti 90 peserta dan lomba nyurat aksara Bali di kertas 60 peserta. “Lomba tahun ini berdasarkan pembinaan dan pelatihan yang telah kami lakukan sejak 2014. Evaluasinya adalah hari ini, sebagai upaya pembinaan yang telah dilakukan. Apakah betul anak-anak sudah menguasai dan bisa menerapkan kaitan ke pelestarian aksara, bahasa dan sastra Bali ini,” jelasnya. Ke depan untuk 2021 sudah dirancang mulai 2020 pembinaan di semua bidang terutama berpidato bahasa Bali, nyurat aksara Bali di lontar termasuk kegiatan lainnya berkaitan dengan pelestarian bahasa Bali. “Kami sadari tanpa dibina sejak dini bahasa Bali yang merupakan bahasa Ibu lama-lama akan ditinggalkan. Kami sangat yakin kalau ini kita lakukan pasti ajeglah bahasa dan sastra Bali termasuk menggunakan bahasa Bali di Punggul,” tambahnya.
Sementara itu Kabid Ni Wayan Arsini, atas nama Pemkab Badung sangat mengapresiasi penyelenggaraan bulan bahasa Bali di Desa Punggul. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemkab Badung dalam upaya melestarikan seni, adat, agama dan budaya. Menurutnya, sastra dapat diartikan sebagai sinar penuntun dalam kehidupan. Untuk itu kepada anak-anak dan generasi muda agar betul-betul mempelajari sastra-sastra agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Terdapatnya tuntunan dalam sastra agama agar jangan sebatas dibaca saja, namun dapat dilaksanakan melalui pikiran, perkataan maupun perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran Tri Kaya Parisudha, ” terangnya.
Disebutkan, untuk bulan bahasa Bali di tingkat Kabupaten Badung telah dilaksanakan awal Februari. Dengan berbagai lomba di antaranya lomba nyurat aksara Bali, ngwacen aksara Bali, nyatua Bali, pidarta antarbendesa adat, debat mabasa Bali, ngetik aksara Bali di komputer dan Bali grafi. *adv