Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliTepis Kekhawatiran Masyarakat, Jelang Galungan Digelar Makan Daging Babi Bersama  

Tepis Kekhawatiran Masyarakat, Jelang Galungan Digelar Makan Daging Babi Bersama  

Selain di Kecamatan Kerambitan, kegiatan mengkonsumsi daging babi juga digelar di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

Tabanan (bisnisbali.com) –Selain di Kecamatan Kerambitan, kegiatan mengkonsumsi daging babi juga digelar di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Di Marga kegiatan menyantap babi guling ini digagas Camat Marga, I Gusti Alit Adiatmika dan anggota dewan asal Marga, Putu Eka Nurcahyadi guna menepis kekhawatiran warga mengkonsumsi daging babi, terutama menjelang Galungan dan Kuningan.

I Gusti Alit Adiatmika, di sela-sela kegiatan santap babi guling yang digelar di Ruang Rapat Kantor Camat Marga, Kabupaten Tabanan, Rabu (12/2) mengungkapkan, merebaknya kasus ratusan babi mati mendadak di Bali khususnya di Kabupaten Tabanan telah membuat resah masyarakat. Begitu juga di kalangan peternak yang menjerit lantaran mengalami kerugian apalagi jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.

“Sebab itu kegiatan ini sekaligus sosialisasi bahwa daging babi aman untuk dikonsumsi dan untuk menindaklanjuti situasi peternak jelang Galungan,” tuturnya.

Jelas Alit, dari informasi yang didapat harga daging babi hidup dalam kondisi sehat di tingkat peternak anjlok, bahkan menyentuh di kisaran Rp 10 ribu per kilogram di tangan saudagar babi. Bercermin dari itu, pihaknya khawatir jika tidak disikapi, maka pada saat mendekati Galungan nanti harga bisa turun lagi.

Akuinya, saat ini untuk kematian babi secara mendadak di Kecamatan Marga, terdata sudah ada lebih dari 100 ekor babi yang mati mendadak. Prediksinya, angka tersebut hingga Rabu (12/2), namun kemungkinan terus bertambah.

“Jumlah pastinya kami masih terus lakukan pendataan, karena hampir tiap hari masih ada saja laporan babi mati di Kecamatan Marga,” ujarnya.

Bercermin dari itu pula lanjutnya, kegiatan sosialisasi menggandeng Dinas Pertanian Tabanan ini, diharapkan dapat mengedukasi peternak dalam upaya menjaga kesehatan babi yang masih hidup lewat Biosecurity dan pencegahan dengan pemberian desinfektan. Termasuk juga katanya, mengedukasi masyarakat di tengah merebaknya kasus babi mati mendadak, bahwa daging babi masih aman untuk dikonsumsi.

“Kematian babi secara mendadak ini tidak berdampak buruk ke manusia, asal dimasak dengan matang,” tegasnya.

Tambahnya, jika masyarakat tidak takut lagi konsumsi daging babi, maka permintaan pasar atau masyarakat akan daging babi kembali pulih. Dampaknya, peternak bisa kembali bergairah .*man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer