Singaraja (bisnisbali.com) -Tingginya antusias krama desa untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan LPD menjadi salah satu pondasi kuat untuk mempertahankan eksistensi LPD. Seperti LPD Desa Adat Sambangan, Kecamatan Sukasada Buleleng yang setelah memutuskan bangkit sejak Mei 2018 lalu mengalami perkembangan signifikan dengan kepemilikan aset Rp1, 6 miliar.
Senin (10/2) lalu, PD Desa Adat Sambangan menggelar laporan pertanggung jawaban tutup buku untuk kedua kalinya. Dalam laporannya, Pemucuk (Kepala) LPD Desa Adat Sambangan, Gede Merta menyebutkan laba yang mampu dikumpulkan pada tutup buku 2019 mencapai Rp44 juta. Mengalami peningkatan tajam dari tahun sebelumnya (2018) hanya Rp5,5juta. “Berdasarkan penilaian kesehatan Camel Plus per 31 Desember 2019 LPD Desa Adat Sambangan termasuk kategori LPD sehat dengan total nilai 92,67,” ungkapnya pada kegiatan yang berlangsung di Wantilan Pura Desa Sambangan.
Demikian dikatakannya, terjadinya peningkatan di LPD Desa Adat Sambangan, berkat kerja sama semua pihak, baik itu prajuru desa adat dan bendesa adat, serta kerja sama dalam Badan Kerja Sama (BKS) LPD dan bimbingan dari Lembaga Pemberdayaan (LP) LPD Kabupaten Buleleng. Sebagai upaya pengembangan ke depan, pihaknya mengaku akan memperluas jaringan yang akan berkoordinasi dengan LPD di desa lain untuk pengembangan penyaluran kredit ataupun penerima tabungan di luar desa. Serta pada tahun 2020 ini pihaknya juga menggelar kerja sama dengan salah satu deler untuk program kredit sepeda motor. “Pada saat ini kami juga terus berupaya menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan gencar melakukan sosialisasi melalui paruman desa serta mengajak masyarakat saat laporan pertanggung jawaban,” jelasnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Sambangan, Ketut Sentana mengatakan, pihaknya selama ini terus memantau dan melihat perkembangan LPD Desa Adat Sambangan yang diakui memang mengalami perkembangan pesat, diikuti dengan pertumbuhan modal dan aset. Dalam upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat, pihaknya memberikan pemahaman jika LPD merupakan lembaga keuangan milik masyarakat yang segala keuntungannya adalah dari dan untuk rakyat. “Kami melakukan peranan kami melakukan pengawasan, pemeriksaan yang nantinya hasil kami sampaikan kepada masyarakat,” terangnya. *wid