Komisi II dan III DPRD Badung Kunker ke Surabaya
Mangupura (bisnisbali.com) –Sebagai daerah tujuan pariwisata dunia, Kabupaten Badung kerap dilanda banjir tatkala musim hujan tiba. Tak hanya itu, Badung sebagai kabupaten terkaya di Bali juga perlu melakukan penataan aset sehingga penanganan banjir dan penataan aset di Gumi Keris tertangani dengan baik.
Guna mencari solusi atas permasalah tersebut, wakil rakyat di DPRD Badung, khususnya Komisi II dan III DPRD setempat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke DPRD Surabaya, Senin (10/2). Turut hadir, Ketua Komisi II I Gusti Anom Gumanti beserta anggota, yakni I Nyoman Dirga Yusa, I Wayan Luwir Wiana, Ida Bagus Made Sunartha, IB Alit Arga Patra, I Gusti Lanang Umbara, IGA Agung Inda Trimafo Yudha, I Nyoman Karyana, I Nyoman Suka, I Made Wijaya serta Ketua Komisi III I Putu Alit Yandinata beserta anggota I Nyoman Satria, I Wayan Sandra, I Made Suryananda Pramana, I Made Yudana, I Nyoman Graha Wicaksana, Ni Komang Tri Ani, I Gusti Ngurah Shaskara, dan I Made Retha.
Kehadiran jajaran Komisi II DPRD Badung yang dipimpin Wakil Ketua II DPRD Badung, Made Sunarta diterima Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah. Dalam kesempatan itu, Made Sunarta mengatakan, Surabaya dalam beberapa tahun terakhir berhasil mengembangkan wilayahnya dari sisi infrastuktur. Untuk itu, perlu kiranya Badung belajar lebih banyak mengenai penanganan banjir di Surabaya.
“Sebelum datang ke sini (Surabaya -red) kami sudah melihat penataan Surabaya. Lingkunganya begitu bersih, sungai tidak ada sampah, bagus tidak ada banjir. Untuk itu tentunya kami di DPRD Badung harus banyak belajar dari Surabaya,” ujarnya.
Selain itu, kata Made Sunarta, penataan aset di Surabaya juga tertata rapi tidak ada kawasan khususnya aset pemerintah yang terbengkalai. “Banyak hal yang perlu kami pelajari dari keberhasilan Surabaya menata kotanya,” ucapnya.
Ketua Komisi II DPRD Badung, Gusti Anom Gumanti dalam kesempatan itu menanyakan penataan taman dan sungai di Surabaya, sehingga terlihat rapi dan bersih. “Surabaya memiliki taman yang sudah mendunia dan banyak. Ini tentunya tidak terlepas dari kebersihan sungai, karena saya melihat banyak taman di sempadan sungai bahkan setiap sudut ada tamanya. Kalau dari segi penganggaran berapa persen dari APBD, karena taman tidak cukup hanya disiram tetapi maintenance-nya juga,” terangnya.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah mengatakan sangat terhomat mendapat kunjungan dari jajaran DPRD Badung. “Kami merasa terhormat mendapat kunjungan dari bapak dan ibu rekan kami di DPRD Badung. Kami di Surabaya memiliki APBD mencapai Rp10 triliun lebih,” katanya.
Dikatakan, dana APBD yang dikelola difokuskan pada pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Untuk program infrastruktur khususnya penanganan banjir, kami lakukan dengan menata sungai. Selain ada satgas kebersihan, kami mendorong program sosial promotif preventif agar warga tidak membuang sampah ke sungai dengan melakukan kerja bakti. Sampah yang dihasilkan dikelola menjadi listrik,” paparnya.
Kendati demikian, pihaknya mengakui tidak mudah mengubah mainset masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai. “Awalnya tidak mudah mengarahkan mayarakat untuk menjaga kebersihan, tetapi ketika mereka kebanjiran mereka merasakan lebih sulit, karena itulah mereka mau berubah,” katanya seraya menyebutkan Surabaya memiliki 50 lebih taman. *adv