Mangupura (bisnisbali.com)-LPD Desa Adat Bualu, Kuta Selatan, Badung menggelar laporan pertanggung jawaban (LPJ) tutup buku 2019, Senin (10/2) kemarin bertempat di Aula LPD Desa Adat Bualu. Dalam kegiatan tersebut LPD Desa Adat Bualu menyerahkan dana motivasi yang merupakan bentuk kontribusi kepada masyarakat desa adat.
Kepala LPD Desa Adat Bualu I Made Astika dalam kesempatan tersebut melaporkan perolehan laba tahun 2019 mencapai Rp6,5 miliar, sehingga dana pembangunan yang mampu diserahkan ke desa adat tahun ini sebesar Rp1,3 miliar. Di samping itu, LPD Bualu juga menyalurkan dana sosial dalam bentuk dana motivasi kepada sekeha teruna masing-masing sebesar Rp6 juta, kepada banjar dengan nominal masing-masing Rp20 juta, serta punia kepada pemangku dan serati di wilayah Desa Adat Bualu.
Made Astika juga memaparkan, pencapaian hingga akhir tahun 2019, yaitu dari sisi aset LPD Desa Adat Bualu sudah mencapai Rp454 miliar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 15,54 persen dari tahun sebelumnya (2018). Kepemilikan aset didukung oleh dana pihak ketiga (DPK) yang mampu dihimpun LPD Desa Adat Bualu yang mencapai Rp269 miliar berupa tabungan dan Rp122 miliar berupa deposito serta modal LPD telah mencapai Rp81 miliar. Sementara kredit yang telah disalurkan mencapai Rp310 miliar. “Rata-rata pertumbuhan mencapai 16,3 persen tahun ini,” ungkapnya.
Meski pertumbuhan telah di atas rata-rata, pihaknya mengaku masih banyak hal yang harus diperbaiki. Di antaranya bagaimana memperbaiki kualitas dari produk yang dimiliki. “Seperti halnya para debitur kita masih banyak yang belum paham 100 persen arti kewajiban yang harus dilakukan terkait dengan apa yang diterima, fasilitas kredit misalnya. Ini yang kita harapkan kepada masyarakat untuk lebih optimal,” ungkapnya.
Demikian dikatakannya untuk upaya kedepan selain memaksimalkan etos kerja SDM dalam mengahadapi arus global, pihaknya juga akan menciptakan ekosistem yang jelas terhadap produknya. Seperti halnya Klik-LPD yang merupakan program digitalisasi kerja sama dengan BNI 46, pada kesempatan ini diluncurkan secara resmi setelah 8 bulan lalu dilakukan soft opening. Program ini dikatakannya menjadi salah satu terobosan pada persaiangan di era digital ini. “Untuk mencapai target di tahun ini, program ini yang menjadi salah satu perhatian terutama membangun eskosistem untuk memperoleh pasar yang pasti. Seperti halnya pengelolaan sampah yang akan menjadi target kita,” ungkapnya sembari mengatakan beberapa program lainnya seperti PUK-Pro (Pinjaman Usaha Kecil Produktif) serta Kredit Wisma Idaman Hati yang jadi idola juga akan tetap ditingkatkan.
Sementara itu, Bendesa Adat Bualu I Wayan Wita, mengatakan kontribusi LPD Desa Adat Bualu sangat besar kepada masyarakat, karena LPD menjadi satu-satunya aset desa adat yang sudah tentunya pendapatannya membantu pembangunan. “Kami juga memanfaatkan dana yang diberikan oleh LPD untuk pelaksanaan kegiatan Tri Hita Karana mulai dari parhyangan (piodalan di Pura Kahyangan Tiga), pawongan dari dana sosial LPD yang membantu berbagai kegiatan sekeha teruna, banjar hingga punia kepada pemangku. Sementara pada aspek pelemahan kami melakukan penataan pura menjaga kebersihannya yang melibatkan tenaga masyarakat, jasa tersebut diambil dari dana yang diberikan LPD,” imbuhnya. *adv