Minggu, November 24, 2024
BerandaBadungMinimalisasi Meluasnya Kasus Kematian Ternak Babi

Minimalisasi Meluasnya Kasus Kematian Ternak Babi

Upaya mencegah penyebaran penyakit babi, Pemkab Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan terus gencar memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit yang sedang berkembang serta cara penanggulangannya.

Dinas Pertanian dan Pangan Badung Gencarkan Edukasi

Mangupura (bisnisbali.com) –Upaya mencegah penyebaran penyakit babi, Pemkab Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan terus gencar memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit yang sedang berkembang serta cara penanggulangannya. Mengingat belum ada obat ataupun vaksin yang direkomendasi, maka satu-satunya cara untuk mencegah dan memutus mata rantai penyakit ini adalah dengan bioscurity secara ketat yaitu menjaga kebersihan kandang, spraying dengan disinfektan, membatasi lalu lintas orang, barang, alat, maupun hewan ke dalam kandang untuk mencegah kontaminasi virus.

“Kami juga meyakinkan kepada masyarakat bahwa penyakit ini tidak menular kepada manusia serta daging babi yang sehat setelah diolah dengan baik, aman untuk dikonsumsi,” jelas Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana saat memberikan edukasi kepada masyarakat peternak babi Desa Bongkasa tentang penyakit ternak babi dan pencegahannya di Kantor Desa Bongkasa, Kamis (6/2).

Kadis Wayan Wijana yang didampingi Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Gede Asrama menambahkan, bagi peternak yang babinya mati, harus dilakukan langkah-langkah, dimana babi yang mati harus dikubur atau ditanam, dapat pula dibakar guna meminimalisir agar virus tidak menyebar. Jangan sampai membuang bangkai babi ke saluran irigasi, sungai maupun ke tempat sampah. “Guna meminimalisir meluasnya kasus kematian babi harus dilakukan tindakan dan partisipasi dari masyarakat,” terangnya.

Terkait harapan masyarakat agar ada perhatian pasca wabah ini seperti bantuan bibit, obat dan asuransi babi, pihaknya akan merumuskan dan mengajukan program yang dimaksud serta berkoordinasi dengan Pemprov. Bali terkait asuransi, karena sampai saat ini belum ada dasar hukum untuk melaksanakan asuransi babi. Selanjutnya pihaknya juga akan segera mengumpulkan tukang potong untuk diberikan pemahaman tentang penyebaran penyakit babi serta meminta dukungan untuk bersama-sama mencegah penyebaran virus ini.

Perbekel Bongkasa I Ketut Luki, menyambut baik sosialisasi sekaligus edukasi dari Dinas Pertanian dan Pangan kepada peternak babi di Desa Bongkasa. Melalui edukasi ini diharapkan masyarakat dapat memahami langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penanganan penyakit babi. Ia juga mengharapkan kepada Kelian Dinas melakukan sosialisasi kepada krama banjar terkait pencegahan virus babi ini. “Kami Desa Bongkasa sangat mengapresiasi langkah Dinas Pertanian dan Pangan Badung, guna mencegah meluasnya penyakit ini serta kerugian yang lebih besar, ” katanya.

Salah satu peternak di Bongkasa, Mangku Made Wardana menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Badung khususnya Dinas Pertanian dan Pangan sudah memberikan edukasi. Ke depan diharapkan ada langkah konkret dari pemerintah sehingga peternak tetap eksis. “Saya yakin Bupati sangat komit membantu peternak di Badung, ” terangnya. *sar

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer