Merebaknya virus corona di Wuhan Tiongkok berdampak signifikan pada penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali. Penurunan kunjungan turis Tiongkok ke Bali berdampak pada aktivitas guide Mandarin. Apa yang terjadi?
RIBUAN pemandu wisata berbahasa Mandarin di Bali kini mesti menganggur. Ini dampak dari mewabahnya virus corona di Tiongkok sehingga tingkat kunjungan wisatawan Tiongkok menurun drastis.
Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, Nyoman Nuarta mengatakan, di DPD HPI Bali setidaknya terdata lebih dari 1.000 guide Mandarin dari total 6.000 guide yang menjadi anggota DPD HPI Bali. Dari 1.000 anggota HPI tersebut 80 persen pemandu wisata khusus bahasa Mandarin. Sementara 20 persen sisanya pemandu wisata Taiwan dan Makau.
Ia menjelaskan, dalam lebih dari seminggu terakhir sebagian besar guide Mandarin tidak bekerja. Mereka di antaranya memilih kembali ke daerah kelahirannya. Guide Mandarin Bali di antaranya berasal dari Medan, Pulau Jawa, dan kawasan Sumatera lainnya.
Nuarta memaparkan, di daerah asalnya untuk sementara waktu mereka kembali ke pekerjaan awalnya seperti sebagai sopir transpor atau pekerjaan lainnya. “Saat kegiatan kepemanduan di pasar Mandarin sepi, mereka memilih pekerjaan lain untuk mengisi kegiatan sementara waktu,” ucapnya.
Nyoman Nuarta meyakini penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok tidak hanya dirasakan oleh para guide Mandarin. Kondisi ini juga tentu objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan Tiongkok termasuk kegiatan wisata berkaitan dengan optional tour yang diminati wisatawan Tiongkok.
Ia mencontohkan optional tour yang ditawarkan ke wisatawan Tiongkok seperti rafting dan water sport. Penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok ini tentu dirasakan penyedia jasa water sport di Benoa. “Kondisi ini tentunya diharapkan tidak berlangsung lama, dan segera dapat kepastian penanganan virus corona.
Ketua Komite Tiongkok DPP Asita Hery Sudiarto mengatakan travel agent wajib berkoordinasi dengan Konjen Tiongkok di Denpasar untuk mendapatkan akses bagi wisatawan Tiongkok yang ingin pulang ke negaranya. Pemulangan wisatawan Tiongkok sudah dilakukan sebelumnya. “Dampak penurunan kedatangan wisman Tiongkok dan pemulangan wisatawan Tiongkok akan berdampak pada seluruh kegiatan wisata di Bali,” ucapnya.
Hery Sudiarto melihat sebelumnya, ada sekitar 4.000 wisatawan Tiongkok yang masih berada di Bali. Data ini mungkin terus menurun setelah pemulangan wisatawan Tiongkok dengan berkoordinasi dengan Konjen Tiongkok di Bali. *kup