Merebaknya virus corona di wilayah Wuhan, Tiongkok membuat banyak negara melakukan upaya preventif agar virus mematikan tersebut tidak menyebar ke negara masing-masing. Daerah yang menjadi tujuan pariwisata pun tak ketinggalan melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini. Seperti dilakukan oleh Pemkab Klungkung?
UNTUK mengantisipasi merebaknya virus corona belakangan ini, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta langsung mengumpulkan jajarannya untuk menggelar rapat mendadak bertempat di ruang kerjanya, baru-baru ini. Dia ingin mengorek informasi terkait perkembangan penyebaran wabah corona yang berasal dari negari Tiongkok tersebut.
Bupati Suwirta mengatakan, Kabupaten Klungkung utamanya Kepulauan Nusa Penida wajib meningkatkan kewaspadaan terkait wabah ini, mengingat Kepulauan Nusa Penida saat ini menjadi destinasi favorit wisatawan baik lokal, domestik maupun mancanegara di antaranya dari Tiongkok. “Meskipun belum terjadi (corona) di Bali, kita tidak boleh terlena dan menganggap remeh kejadian ini,” ujar Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta pun memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan dr. Adi Swapatni untuk waspada serta mengantisipasi dengan mempersiapkan peralatan dan SDM. Diharapkan di masing-masing pulau di wilayah Kecamatan Nusa Penida disiapkan ruang isolasi bagi pasien terduga (suspect) virus corona serta membuat imbauan kepada pelaku pariwisata supaya mengetahui langkah-langkah antisipasi seandainya ditemukan suspect nantinya. “Siapkan peralatan dan SDM kita, siapkan juga ruang isolasi di setiap pulau, perbanyak alat pelindung diri bagi petugas kesehatan yang akan menangani penderita suspect virus corona,” ujar Bupati asal Nusa Ceningan ini.
Kepada Dinas Pariwisata, Bupati Suwirta memerintahkan untuk membuat imbauan kepada pelaku pariwisata terkait penanganan virus corona serta imbauan penggunaan masker pelindung baik itu bagi para guide maupun wisatawan. Dia juga memerintahkan agar meningkatkan promosi pariwisata untuk mengantisipasi penurunan kunjungan. “Dalam situasi seperti ini pekerjaan fisik dan penataan objek juga harus tetap berjalan dan bahkan dipercepat serta segera melakukan pembinaan peningkatan kualitas SDM pariwisata,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Adi Swapatni menyampaikan di wilayah Bali sempat ada yang dicurigai suspect corona namun hasil pemeriksaan intensif menyatakan semuanya negatif. Meski demikian, Dinas Kesehatan Provinsi Bali telah memerintahkan seluruh kabupaten/kota untuk melakukan langkah-langkah antisipasi. “Kami sudah melakukan sosialisasi terkait virus corona pada 22 Januari lalu ke seluruh wilayah dan menginformasikan kepada pelaku pariwisata di Nusa Penida, sehingga jika seandainya ditemukan, sudah diketahui apa yang harus dilakukan dan ke mana harus dirujuk,” kata dr. Adi Swapatni.
Dikatakannya, kondisi di Kabupaten Klungkung sampai saat ini masih aman. Meski begitu pihaknya mengaku akan secepatnya menyiapkan ruang isolasi serta peralatan pendukung di masing-masing pulau di Kepulauan Nusa Penida. “Di pulau Nusa Penida akan menggunakan salah satu ruangan di RS Pratama, sedangkan di Pulau Lembongan dan Pulau Ceningan akan disiapkan di Puskesmas Nusa Penida II. Ruang isolasi nantinya digunakan jika ada yang dicurigai memiliki gejala pneumonia seperti batuk, demam dan sesak napas serta punya riwayat pernah mengunjungi negeri Tiongkok,” sebutnya.
Kepala Bidang Industri Pariwisata, Ni Luh Made Aryati mengatakan, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Klungkung khususnya Nusa Penida belum mengalami penurunan signifikan alias masih stabil meski adanya travel warning yang dikeluarkan pemerintah Tiongkok. “Pada hari Minggu lalu tercatat 1.974 wisatawan berkunjung ke Kepulauan Nusa Penida, sedangkan sehari sebelumnya tercatat 1.849 wisatawan. Kami akan segera melaksanakan perintah Bupati untuk mengantisipasi wabah corona ini,” ujar Aryati.
Sementara itu usaha pariwisata di Nusa Penida, di antaranya water sport rupanya mulai merasakan dampak dari merebaknya wabah virus corona tersebut. Tak tanggung-tanggung, jumlah wisatawan mancanegara yang ingin menikmati water sport turun drastis hingga mencapai 100 persen.
Owner Caspla Bali, Putu Darmaya mengatakan, banyak tamu khususnya wisatawan Tiongkok yang membatalkan kunjungan ke water sport. Saat ini memasuki high seasion dengan jumlah kunjungan seharusnya berkisar 1.000 sampai 1.300 orang per hari, tetapi dengan situasi saat ini, jumlahnya terus menurun. “Banyak tamu yang cancel sejak mencuatnya berita tentang virus corona. Sekarang hanya 50 wisatawan yang berkunjung dan beberapa hari ke depan bisa tidak ada tamu,” ungkapnya.
Dengan kondisi seperti itu, pihaknya terpaksa memangkas jam kerja karyawan. Biasanya karyawannya bekerja secara full dalam sebulan, kini hanya 10 kali kerja saja. Selain itu, agar tidak kosong atau sepi sama sekali, pihaknya mencoba melirik segmen pasar lainnya, seperti wisatawan India, Thailand dan lokal, termasuk juga membuat paket murah. ”Memang selama ini wisatawan Tiongkok paling banyak. Dengan kondisi sepi begini kami upayakan agar tidak ada PHK, jadi kami hanya pangkas jam kerja karyawan,” terangnya. *dar