Minggu, November 24, 2024
BerandaDenpasarPenurunan Suku Bunga Kredit masih Dinantikan

Penurunan Suku Bunga Kredit masih Dinantikan

Salah seorang pelaku usaha kerajinan patung di kawasan Ketewel, Komang Ari Kusuma menaruh harapan bunga kredit perbankan bisa mengalami penyesuaian atau penurunan

Denpasar (bisnisbali.com) –Salah seorang pelaku usaha kerajinan patung di kawasan Ketewel, Komang Ari Kusuma menaruh harapan bunga kredit perbankan bisa mengalami penyesuaian atau penurunan sehingga usaha bisa berkembang terutama di tengah kondisi ekonomi saat ini.

“Di luar Kredit Usaha Rakyat (KUR), harapan kami ada bunga khusus yang bisa di bawah 12-14 persen,” katanya saat ditemui di Sanur.

Menurutnya, bunga bank masih dirasakan tergolong mahal sehingga masih ada rasa terbebani setiap bulan saat membayar pinjaman, terlebih penjualan patung belum seramai beberapa tahun lalu.

Terkait kondisi tersebut, beberapa bank yang dihubungi Bisnis Bali belum ada yang bersedia memberikan komentar terkait penurunan bunga kredit pascapenurunan suku bunga acuan Bank Indonesia yang saat ini sudah menyentuh 5 persen.

Sementara itu pemerhati perbankan Kusumayani, M.M. mengatakan, penurunan bunga acuan BI tentu diharapkan bunga kredit ikut turun dan pelaku usaha dapat mengajukan pinjaman dan bisa mengembangkan bisnisnya. Bila pelaku usaha bisa mengembangkan bisnis maka secara tidak langsung perekonomian berarti bertumbuh kembali.

“Tetapi perlu diingat memang bank tidak serta merta segera menurunkan bunga kredit. Bank memerlukan waktu dengan melihat likuiditas dan kondisi pasars ecara keseluruhan,” ujarnya.

Kendati demikian ia optimistis tahun ini bank pasti akan bertahap menurunkan bunga kreditnya setelah bunga deposito mengalami penurunan. BI pun sepertinya juga akan menahan bunga acuannya menantikan bank menurunkan bunga kreditnya terlebih dahulu.

Pemerhati perbankan lainnya, Dr. Irawan menyatakan, level suku bunga acuan BI 7 DRR saat ini mencapai 5 persen dinilai sudah tepat dan kondusif untuk bisnis perbankan maupun menjaga stabilitas ekonomi saat ini. Untuk itu, Februari atau triwulan pertama 2020 ini diharapkan BI rate tetap 5 persen atau bisa turun.

“Kemungkinan BI 7 DRR tidak naik kembali sehingga ada ruang bank turunkan bunga kredit,” katanya.

Ideal bunga kredit tentu sesuai kebijakan BI kisaran 7-9  persen. Semoga kondisi ekonomi tetap baik sehingga BI tidak lagi menaikkan bunga acuannya. Naiknya kembali bunga acuan BI, akan rentan berdampak pada kenaikan suku bunga, baik suku bunga tabungan maupun suku bunga pinjaman. Bila benar-benar dinaikkan, ditakutkan akan ada perlambatan pertumbuhan bisnis.

“Bila suku bunga naik imbasnya biaya ekonomi naik. Daya saing industri melemah. Bisa juga kredit bermasalah akan meningkat dan berpengaruh pertubuhan ekonomi,” ujarnya.

Ia menambahkan, naiknya BI rate juga rentan memberatkan debitur. Pada akhirnya, juga akan mempengaruhi bisnis bank, pada sektor kredit. *dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer