Mangupura (bisnisbali.com) –Tercatat 20 anggota lintas komisi DPRD DKI Jakarta mengunjungi Kabupaten Badung, Jumat (31/1) kemarin. Kunjungan ini dalam rangka mendapatkan informasi dan masukan di bidang pemerintahan, perekonomian, keuangan, pembangunan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Komisi A DPRD Provinsi DKI Gembong Warsono, SIP, M.M. ini diterima di ruang pertemuan Nayaka Gosana III Puspem Badung. Kedatangan para wakil rakyat dari Ibu Kota Negara RI tersebut disambut langsung oleh Wabup Suiasa didampingi anggota DPRD Badung I Nyoman Satria, I Made Ponda Wirawan, Ni Putu Yunita Oktarini beserta Forkopimda Kabupaten Badung.
Gembong Warsono mengatakan kedatangan timnya ke Badung untuk menimba ilmu kepada Kabupaten Badung di segala bidang. Mulai penataan infrastruktur, manajemen keuangan daerah, pendidikan, kesehatan hingga kerukunan umat beragama. “Jakarta duitnya gede, tetapi tidak bisa seperti Badung yang PAD-nya jauh di bawah kita, kok enggak ngerti saya,” ujar Gembong.
Gembong mengatakan, karakter Jakarta dan Badung secara sosiologis kurang lebih sama. Jakarta dan Badung sama-sama daerah yang menitikberatkan sektor jasa untuk PAD. Kedua daerah itu juga sama-sama multikultur dan multietnis. Setelah mendapat ilmu dari Badung, para wakil rakyat itu akan menyampaikan kepada Pemerintah DKI . “Kami ingin Jakarta bisa sesukses Kabupaten Badung dalam mensejahterakan masyarakat. Misalnya soal penataan utilitas terpadu, jaminan pendidikan, kesehatan, sosial maupun penerapan sistem penyimpanan pangan menggunakan teknologi CAS,” pungkas Gembong.
Sementara itu Wabup Suiasa memaparkan berbagai inovasi yang dijalankan Pemkab Badung merupakan penjabaran dari konsep PPNSB. Dengan menetapkan kebijakan unggulan yang asas kemanfaatannya sudah dirasakan secara maksimal oleh masyarakat Kabupaten Badung. Badung memang dikenal sebagai pelopor penerapan kebijakan PPNSB di Indonesia. Dimulai dari tahun 2016, masyarakat Kabupaten Badung mengalami perubahan yang signifikan, baik dari sisi infrastruktur maupun pelayanan publik.
Dikatakan, Pemerintah Kabupaten Badung selalu terbuka untuk menerima kunjungan daerah lain dalam rangka studi komparatif terkait kebijakan maupun strategi pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Pihaknya terbuka untuk memberikan informasi terkait tata kelola pemerintahan baik dari proses perencanaan penganggaran sampai tahap pelaksanaan atau eksekusi. Yang mana keberhasilan kabupaten Badung dalam menerapkan konsep PPNSB yang berlandaskan Tri Hita Karana sudah diakui secara nasional dengan parameter yang jelas sehingga banyak mendapatkan apresiasi. “Untuk itu kita mencoba menularkan semangat PPNSB ke daerah lain. Bagaimana Badung secara PAD jauh lebih kecil dari DKI Jakarta tetapi kita mampu lebih efektif dan efisien dalam hal pengelolaannya sehingga kemanfaatannya sebesar-besarnya kita arahkan untuk mensejahterakan masyarakat,” jelas Suiasa. *adv