Semarapura (bisnisbali.com) –Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Kabupaten Klungkung menggelar Workshop Ekspose Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD-AMPL). Workshop dihadiri para pemangku kepentingan di bidang penyediaan dan pengelolaan air minum di Kabupaten Klungkung. Kegiatan ini dibuka Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di ruang rapat Praja Mandala, Kamis (30/1).
Kepala Baperlitbang Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta mengatakan, workshop yang digelar selama sehari tersebut sebagai wadah pengembangan kesepahaman dan kesepakatan daerah tentang substansi rancangan akhir RAD-AMPL yang nantinya akan disahkan sebagai dokumen. “Dalam kegiatan RAD-AMPL ini, setiap daerah harus menyampaikan paparan program dan kegiatan yang diprioritaskan,” kata Wayan Wasta.
Selain itu, Wayan Wasta mengatakan kegiatan workshop ini bertujuan untuk memperoleh masukan dari para stakeholders penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan di Kabupaten Klungkung terhadap penyempurnaan RAD-AMPL yang telah tersusun. Ia pun mengatakan pentingnya RAD-AMPL disusun sebagai acuan pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan air minum. “Untuk memperkuat kapasitas pemerintah kabupaten dalam pengelolaan pembangunan air minum dan sanitasi di tingkat kabupaten menuju 100 persen akses aman air minum, 0 persen kawasan permukiman kumuh, dan 100 persen sanitasi layak, pemerintah kabupaten perlu memiliki kebijakan yang jelas, terukur dan dapat dilaksanakan. Pencapaian Universal Access harus terinternalisasi dalam kebijakan penyelenggaraan pembangunan daerah mulai dari kebijakan perencanaan sampai dengan pengendalian dan evaluasi,” katanya.
Sementara itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, untuk mewujudkan program 100-0-100 pada dasarnya perlu didukung oleh data, perencanaan dan anggaran. Terkait dengan hal itu, dirinya meminta kepada semua stakeholders untuk terlebih dahulu menginventarisir data, masalah maupun potensi yang dimiliki sebelum menyusun RAD-AMPL. “Untuk mewujudkan 100 persen akses aman air minun, 0 persen kawasan permukiman kumuh, dan 100 persen sanitasi layak perlu didukung oleh data, perencanaan maupun anggaran. Masalah dan potensi harus diinventarisir terlebih dahulu, kalau tidak didukung dengan semua itu, program 100-0-100 tidak akan pernah selesai, ” kata Bupati Suwirta.
Selain itu, Bupati Suwirta juga meminta hasil dari workshop Ekspose RAD-AMPL ini harus dikomunikasikan dengan para pengambil keputusan perencanaan dan penganggaran sehingga program atau kegiatan dalam RAD-AMPL mendapat dukungan dan disepakati sebagai program prioritas. *dar