Mangupura (bisnisbali.com) –Usaha di bidang kuliner sejatinya tidak pernah ada matinya. Artinya, usaha ini akan terus berkembang dan prospektif mengingat kuliner yang di dalamnya mencakup makanan dan minuman merupakan bagian dari kebutuhan primer yang sudah tentu dibutuhkan oleh manusia tiap hari.
Terlebih saat ini teknologi berkembang sangat pesat. Gadget berupa smartphone dimiliki oleh hampir tiap orang. Beragam aplikasi dan media sosial yang ada di dalamnya juga makin memudahkan siapapun dalam menjalankan usaha atau bisnis yang diinginkannya.
Praktisi kuliner, Chef Gery Nainggolan mengatakan dulu orang ingin membuka usaha dan memiliki skill memasak namun terkendala dengan tempat usaha. Kini di era globalisasi, semua itu bukanlah kendala lagi karena berusaha atau berbisnis dari rumah pun bisa dilakukan dengan mudah. Sejak adanya perusahaan transportasi berbasis aplikasi dengan beragam ekosistemnya sangat membantu banyak orang dalam menjalankan usaha atau bisnis kuliner.
“Sebut saja Gojek, mereka menyediakan semacam firtual warung, kita memasak di rumah lalu dipasarkan melalui aplikasi sehingga bisa menjangkau konsumen dimanapun. Yang terpenting dalam berbisnis adalah pilihlah jenis kuliner yang sesuai dengan hati atau passion kita,” kata Chef Gery ketika memberikan pelatihan memasak bagi UMKM di Kuta.
Dalam kegiatan bertema “Cerdik Berwirausaha” tersebut, Strategic Regional Head Gojek Jatim & Bali Nusra, Leo Wibisono mengungkapkan pihaknya terus memberikan solusi bagi semua pihak yang ada di dalam ekosistemnya untuk hidup yang lebih baik. Menurutnya, kesejahteraan mitra tidak hanya terbatas pada inovasi pada platform, tetapi keluarga mitra memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan cara menambah wawasan kewirausahaan dan keterampilan memasak.
“Kami berharap dengan mengikutsertakan usaha kuliner para istri mitra dalam ekosistem GoFood, bisa membantu mereka dalam mengembangkan skala bisnisnya. Selama ini para partner UMKM yang telah bergabung bersama ekosistem kami secara nasional termasuk di Bali rata-rata mengalami peningkatan omzet hingga 3,5 kali lipat,” ujar Leo.
Pelatihan kewirausahaan ini menampilkan beberapa menu, di antaranya cara membuat kreasi puding, ayam betutu dan sate lilit. Salah seorang peserta, Dety Quarina Rahadiantari mengaku sangat senang dan antusias bisa mengikuti pelatihan yang berlangsung sejak 10 Januari 2020 tersebut.
“Saya sebagai istri tentu ingin membantu penghasilan suami sebagai driver, walau dengan menjalankan usaha dari rumah. Kebetulan saya punya hobi memasak, dan spesialis saya adalah sambal, jadi pas sekali ada pelatihan ini yang bisa menambah wawasan saya tentang wirausaha,” katanya. *dar
