Amlapura (bisnisbali.com) –Ketua DPRD Karangasem, I Gede Dana menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) I Jagabaya Kecamatan Karangasem, yang digelar di wantilan DPRD Karangasem, Senin (27/1). Pada kesempatan itu, Gede Dana mengucapkan selamat HUT untuk Jagabaya Semeton Pasek. Diharapkan dengan memperingati HUT, bisa makin memperkuat persatuan dan kebersamaan serta keguyuban semeton Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR).
Ketua DPRD Karangasem, I Gede Dana menyampaikan, keberadaan Jagabaya Pasek bisa menjadi contoh bagi organisasi pasemetonan (persaudaraan) lainnya agar makin kokoh.
Menurut Gede Dana, aktif dalam organisasi keluarga, masyarakat atau pun keagamaan sifatnya ngayah atau ngaturang bakti. Hal itu merupakan wujud bakti kepada masyarakat, leluhur atau kawitan serta Tuhan Yang Maha Pengasih. “Kalau pun ada yang ingin membuat organisasi lainnya, hendaknya dimusyawarahkan secara kekeluargaan, yang penting jangan sampai membuat perpecahan. Kalau sudah dikomunikasikan dengan baik, pasti semuanya paham. Ngayah dan bhakti kepada leluhur, harus didasari rasa persaudaraan, keikhlasan, semangat kekeluargaan dan kegotong-royongan. Itulah wujud bakti kepada leluhur, jangan sampai nilas kawitan sebab semua sudah paham, hukum karmanya ada,” katanya.
Gede Dana mengatakan, warga bisa mempersatukan diri dalam berbagai keluarga atau klan tentu sudah sangat luar biasa. Di situlah kekuatan kita. Apalagi, semeton MGPSSR dengan Jagabaya-nya di delapan kecamatan di Karangasem persatuannya luar biasa. “Ke depan, upacara pitra yadnya seperti ngaben, ngeroras bisa dilakukan secara bergotong-royong, massal atau kinembulan, seperti yang sudah biasa dan banyak dilakukan. Selaku salah satu unsur penyelenggara pemerintah di Karangasem tentu kami sangat dibantu dengan persatuan masyarakat yang main erat ini. Persatuan akan memudahkan pemerintah mengatur masyarakat. Siapa tahu nanti masyarakat bisa menggelar yadnya atau pitra yadnya bersama-sama. Persatuan yang erat, kegotong-royongan dan sikap kekeluargaan, saling asah, asih dan asuh hendaknya kita perkokoh, dan menjadi contoh bagi masyarakat lainnya,” kata Gede Dana.
Sebagai salah satu satuan tugas dari MGPSSR, Jagabaya diharapkan akan makin kuat menjadi organisasi penting dalam menjalankan program dari MGPSSR. Di mana, warga MGPSSR mengusung trilogi kepasekan, yakni bakti, satya dan guyub serta mampu terus mengikuti perkembangan dalam masyarakat luas.
Pada HUT Jagabaya itu, juga dihadiri sejumlah tokoh MGPSSR Karangasem, seperti Ketua I Gede Pawana, serta Ketua Jagabaya Kabupaten Karangasem Putu Sudana. Ketua Jagabaya Kecamatan Karangasem, I Nyoman Ginantra Artana melaporkan, saat ini anggota Jagabaya Kecamatan Karangasem berjumlah 90 orang. Jagabaya yang dipimpinnya baru berusia setahun. Ke depan, diharapkan masing-masing dadia pasek bisa mengirimkan wakilnya minimal dua orang untuk direkrut di Jagabaya. “Nanti rekrutmen minimal dua orang dari masing-masing dadia untuk memperkuat Jagabaya,” ujar Artana.
Ginantra Artana menekankan, agar tetap bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi, tetap ingat kepada kawitan, satya kepada bhisama dan guyub di pasemetonan. Jagabaya Pasek sendiri, katanya, terbentuk dalam rangka murni untuk ngaturang ayah. “Tujuan kami murni dalam rangka ngaturang ayah. Saat perayaan HUT ke pertama ini, kita fokus penguatan ke dalam Jagabaya Pasek,” katanya.
Di sisi lain, Ketua MGPSSR Karangasem, I Gede Pawana, sangat mengapresiasi Jagabaya Pasek Kecamatan Karangasem. Pawana mengatakan, Jagabaya Kecamatan Karangasem sudah banyak ngayah. Pawana juga menyebutkan, ini merupakan momentum dan tonggak sejarah agar ke depan kegiatan serupa juga bisa digelar di masing-masing kecamatan. “Hasil keputusan Mahasaba sudah jelas, yakni Jagabaya pasek fokus pada satu logo, yakni meru tumpang pitu, tidak ada yang lain,” katanya. *adv