Denpasar (bisnisbali.com) –Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali masih menaruh keoptimisan perekonomian Bali diperkirakan masih dapat tetap tumbuh tinggi 5,70-6,10 persen pada 2020. Begitupula inflasi pada 2020 diperkirakan masih berada dalam sasaran inflasi nasional yaitu sebesar 3%±1% (yoy).
Kepala KPw BI Bali Trisno Nugroho di sela-sela Peresmian Perpustakaan KPw BI Bali dan dirangkaikan dengan bedah buku “Ekonomi Indonesia dalam Lintasan Sejarah”, Rabu (29/1) kemarin mengatakan jika melihat kinerja pertumbuhan ekonomi Bali pada 2019 masih tetap tumbuh kuat. Hal tersebut tercermin dari kinerja pertumbuhan ekonomi yang resilient dan berada di atas pencapaian ekonomi nasional. Perekonomian Bali tetap tumbuh tinggi 5,40 -5,80 persen pada 2019.
“Kinerja ekonomi Bali tidak terlepas dari perkembangan kinerja pariwisata,” ujarnya.
Ia mengakui pada awal 2020, kinerja pariwisata tertekan akibat virus Corona yang berasal dari Tiongkok, sehingga jumlah wisman yang berasal dari Tiongkok diperkirakan turun drastis. Tetapi bila melihat historisnya pada 2019 kinerja pariwisata juga sedikit tertahan, tercermin oleh melambatnya perkembangan kunjungan wisman, di antaranya karena dampak lanjutan penegakan zero dollar tourism, bencana alam, ekses pemilu dan makin kompetitifnya destinasi wisata dunia.
“Buktinya itu semua bisa terlewati dengan baik,” imbuhnya
BI pun melihat masih kuatnya kinerja konsumsi di Bali tidak terlepas dari masih kuatnya daya beli masyarakat yang didukung oleh terkendalinya inflasi di Bali. Koordinasi, sinergi dan komitmen TPID pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota menjadi kunci keberhasilan menjaga inflasi pada 2019 dengan strategi 4K, yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Ekspektasi.
“Pada 2019, inflasi Bali tercatat cukup rendah 2,38 persen,” ujarnya.
Inflasi Bali ke depan diakui masih menghadapi beberapa tantangan terkait dengan rencana kenaikan cukai rokok, rencana kenaikan iuran BPJS kesehatan, peningkatan kunjungan wisatawan yang membawa konsekuensi peningkatan permintaan serta peningkatan biaya pendidikan. Meskipun demikian, dengan koordinasi yang solid, inflasi pada tahun 2020 diperkirakan masih berada dalam sasaran inflasi nasional yaitu sebesar 3%±1% (yoy).
Sementara terkait pembangunan sarana prasarana perpustakaan baru yang berada di dalam gedung utama dengan lokasi strategis dan mudah diakses oleh pemustaka. Perpustakaan KPwBI Prov. Bali memiliki koleksi buku sebanyak ±12.754 buah yang terdiri dari koleksi buku ekonomi (buku-buku yang menunjang pelaksanaan tugas BI) dan nonekonomi, dengan koleksi yang berkualitas baik dari dalam maupun luar negeri. Harapannya, selain pegawai, masyarakat umum juga dapat mengunjungi dan memanfaatkan koleksi dan fasilitas perpustakaan tersebut.
“Kami juga berharap perpustakaan baru KPw BI Bali akan memperoleh akreditasi A dari Perpustakaan nasional dan menjadi perpustakaan terakreditasi terbaik, melanjutkan pencapaian Juara III Perpustakaan Terbaik Non Akreditasi yang pernah kami peroleh pada 2019 lalu,” paparnya.*dik