Denpasar (bisnisbali.com) –Bank Indonesia mencatat sampai dengan 20 Januari 2020 jumlah pedagang yang telah menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) secara nasional mencapai 2.251.136 pedagang. Dari jumlah tersebut 44.696 pedagang tercatat di Bali atau sekitar 2 persen dari nasional.
“Dari 44.696 pedagang tersebut, tercatat 23.395 pedagang berada di Kota Denpasar atau sekitar 52 persen,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Trisno Nugroho di sela-sela Pemlaspasan dan Peresmian Pasar Phula Kerti sekaligus Launching Digitalisasi Pasar dengan QRIS, Senin (27/1) kemarin.
Ia berharap sarana pembayaran QRIS ini dapat meningkatkan omzet penjualan, sehingga kesejahteraan pedagang semakin meningkat. Untuk itu bank sentral terus mendorong penggunaan transaksi digital. BI berharap, penggunaan QRIS tidak hanya untuk transaksi penjualan, ke depannya dapat diperluas penggunaan untuk retribusi pasar dan pengelolaan parkir.
Trisno menyatakan pasar tradisional menjadi salah satu fokus BI untuk implementasi QRIS mengingat pasar merupakan representasi ekonomi kerakyatan pedagang dan pembeli dengan skala ekonomi kecil dapat bertemu di pasar tradisional.
“Dengan implementasi QRIS di pasar tradisional kami berharap selain masyarakat kecil dapat menikmati kemajuan teknologi juga dapat mempercepat perputaran uang di usaha mikro, kecil dan menengah,” ujarnya.
Teknologi QRIS dipilih sebagai salah satu sarana pembayaran karena QRIS memiliki beberapa kelebihan atau UNGGUL yaitu UNiversal, artinya QRIS merupakan standar internasional sehingga kedepan dapat menerima transaksi domestik dan luar negeri.
GampanG, artinya hanya melalui sarana handphone dapat bertransaksi dengan mudah. “Pedagang tidak perlu kesulitan menyediakan uang pengembalian,” imbuhnya.
Untung, artinya satu QR code dapat menerima semua aplikasi dari berbagai penerbit. Saat ini QR code berasal dari BPD Bali namun dapat menerima transaksi dari OVO, Gopay, Mandiri dan lainnya.
Sementara Langsung, artinya transaksi dapat secara cepat dilakukan dan dana dapat diterima seketika.
Diakui Pasar Phula Kerthi merupakan pasar rakyat pertama di Kota Denpasar dan kedua di Bali yang menerima pembayaran dengan QRIS, sebelumnya adalah pasar ikan Kedonganan di kabupaten Badung yang bekerjasama dengan bank BRI dalam mengimplementasikan QRIS.
Pada saat ini, berdasarkan laporan tercatat sebanyak 44 pedagang di Pasar Phula Kerti yang sudah terpasang QRIS BPD Bali dari 150 pedagang di dalam pasar atau sekitar 30 persen.
“Saya berharap jumlah pedagang yang menggunakan QRIS akan selalu bertambah,” jelasnya.*dik