’’Loloh’’ Ice Cream Ayuri, Upaya Dekatkan ’’Loloh’’ kepada Anak-anak  

Belakangan banyak orang membuat ice cream yang unik bahkan nyeleneh dengan rasa rendang, gulai dan toping ayam goreng.

355
Loloh ice cream Ayuri

Denpasar (bisnisbali.com)-Belakangan banyak orang membuat ice cream yang unik bahkan nyeleneh dengan rasa rendang, gulai dan toping ayam goreng. UMK di Bali memiliki ice cream yang tidak kalah unik bahkan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Loloh Ice Cream Ayuri, dengan bahan baku tanaman herbal atau yang lebih dikenal loloh oleh masyarakat Bali.

Ni Komang Ayu Srinadi, Perintis loloh ice cream Ayuri, menuturkan orang Bali zaman dulu biasa minum loloh/jamu untuk menjaga kesehatan. Namun anak – anak dan generasi muda zaman now sangat sulit bila disuruh untuk minum loloh. “Pengalaman saya kalau anak kecil disuruh minum loloh pasti dibilang pahit. Saya kemudian punya ide, untuk membuat loloh menjadi ice cream karena melihat ice cream disukai oleh semua kalangan,” tutur Ayu, di kampus Unhi, Penatih Denpasar.

Mahasiswa Fakultas Ayur Weda, Unhi Denpasar tersebut mengaku ide membuat loloh es krim juga muncul setelah memperoleh banyak pengetahuan dan dorongan dari dosen untuk mendekatkan loloh pada semua kalangan. Hal tersebut juga sejalan dengan visi Bapak Gubernur Bali, yang ingin membangkitkan pengobatan tradisional Bali, termasuk loloh di dalamnya. “Loloh di bayangan anak – anak dan generasi muda adalah pahit, getir dan baunya tidak enak. Saya sangat ingin loloh ini disukai oleh semua kalangan, karena manfaatnya sangat bagus untuk kesehatan mulai  dari menjaga kondisi supaya tidak cepat sakit sampai untuk penyembuhan batuk, pilek dan lainnya,” terang tenant binaan Inkubator Bisnis Unhi tersebut.

Dikatakan, loloh ice cream menekankan konsep ‘Healthy Lifestyle’. Memperkenalkan tanaman obat kepada seluruh lapisan masyarakat umum mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. “Saya ingin memupuk rasa mencintai tanaman obat Indonesia, kepada generasi penerus. Karena misi saya mencegah penyakit dengan tanaman obat tanpa obat kimia. Saya harap  loloh/ jamu sebagai minuman khas tradisional Indonesia dalam bentuk ice cream dapat diterima masyarakat secara nasional dan internasional,” ucap Ayu sembari mengatakan tengah mengurus izin edar. Namun dikatakan masih terkendala pada rumah produksi, karena masih merupakan industri rumahan dan belum memiliki rumah produksi seperti yang disyaratkan. Karenanya loloh ice cream ini masih diproduksi dalam jumlah terbatas.

Loloh ice cream berfungsi sebagai peningkat stamina, menambah asupan nutrisi bagi tubuh dan menjaga kesehatan tubuh. “Produk saya ini sudah diakui oleh ahli gizi di sebuah rumah sakit swasta di Bali. Katanya mampu mempercepat proses penyembuhan,” ungkapnya.

Loloh ice cream tersebut dapat tercipta setelah berulang kali dilakukan percobaan. “Saya coba, gagal coba lagi gagal lagi sampai akhir saya menemukan kombinasi bahan yang pas sehingga dari segi rasa dan teksturnya pas. Proses uji coba ini hampir 2 bulan,” ucapnya.

Dalam jangka pendek  Ayu berharap dapat membuat tempat produksi sesuai lay out BPOM dan izin edar. “Saya juga targetkan mendapatkan izin pemasaran produk di instansi kesehatan karena akan sangat membantu memberikan nutrisi bagi pasien. Terutama anak-anak sangat suka makan ice cream, kenapa tidak kita berikan ice cream yang bernutrisi,” tukasnya.

Dengan harga jual Rp6 ribu per cup ia targetkan dapat menjual 1.000 pcs dalam  1 bulan. “Karena produksi kami masih terbatas. Ke depannya saya berharap dapat memproduksi bubuk loloh ice cream sehingga dapat dipasarkan lebih luas, hingga ke luar Bali,” pungkas Ayu. *pur