Amlapura (bisnisbali.com) –Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Rendang, Karangasem menggelar laporan pertanggungjawaban (LPJ) tutup buku tahun 2019 pada Rabu (22/1). Kegiatan yang berlangsung di Wantilan Desa Adat Rendang ini juga dirangkaikan dengan penarikan undian tabungan, deposito dan kredit.
Pemucuk (Kepala) LPD Desa Adat Rendang, I Wayan Sedana Putra dalam laporannya mengungkapkan, hingga akhir Desember 2019, aset LPD Desa Adat Rendang telah mencapai Rp103,9 miliar dengan laba mencapai Rp2,8 miliar. Dengan demikian, dana pembangunan yaitu 20 persen dari laba yang mampu diserahkan LPD Desa Adat Rendang kepada desa adat tahun ini sebesar Rp578 juta.
Demikian pencapaian lainnya, mulai dari dana pihak ketiga (DPK) yang mampu dihimpun LPD Desa Adat Rendang hingga akhir 2019 yaitu Rp49,1 miliar berupa tabungan dan Rp45,6 miliar berupa deposito. Dan modal yang telah dimiliki LPD Desa Adat Rendang mencapai Rp9,2 miliar.
Sedana Putra mengatakan, LPJ menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahunnya dan menjadi kewajiban untuk melaporkan pencapaian LPD kepada masyarakat. “Dalam kesempatan ini kami juga undi ratusan hadiah hiburan serta door prize 2 unit sepeda motor. Ini sebagai apresiasi LPD Desa Adat Rendang kepada krama (masyarakat) yang sudah memanfaatkan program-program di LPD,” ungkapnya.
Demikian kontribusi lainnya, LPD Desa Adat Rendang juga rutin memberikan bantuan tiap tahunnya baik dalam dunia pendidikan atau kegiatan sosial lainnya. Seperti, penyerahan beasiswa bagi siswa di 5 sekolah yang ada di wilayah Desa Adat Rendang, serta pengadaan TV untuk mendukung kegiatan di Sekolah TK Negeri Rendang. Kontribusi lainnya yaitu memberikan apresiasi kepada pemangku pecalang serta kelompok atau organisasi masyarakat yang ada di wilayah Desa Adat Rendang. “Tahun ini kami juga berpartisipasi mendukung pembangunan gedung Badan Kerja Sama (BKS) Kabupaten Karangasem,  juga rutin menyerahkan dana operasional BKS-LPD Kecamatan Rendang. Peran penting lainnya yaitu kami (LPD Desa Adat Rendang) juga rutin menyerahkan dana pemberdayaan (5 persen dari laba) untuk mendukung berkembangnya LPD Bali,” terangnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Rendang, K Nengah Suardana mengaku, sangat mengapresiasi serta bangga atas kinerja para pengurus LPD. Terlebih dengan kontribusi LPD telah sangat dirasakan oleh masyarakat. “Terutama dana subsidi untuk penyelenggaraan piodalan di tiap banjar yang mencapai Rp5 juta per banjar. Ke depannya, kinerja LPD yang sudah sangat luar biasa ini terus ditingkatkan, serta dukungan dari masyarakat juga terus meningkat untuk berkembangnya LPD,” ujarnya. *wid