Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliGianyarPemkab Gianyar Suport Petani Melalui ’’Smart Subak”  

Pemkab Gianyar Suport Petani Melalui ’’Smart Subak”  

embangunan pertanian di Bali masih memiliki potensi untuk makin dikembangkan, terlebih lagi subak telah diakui oleh badan dunia yaitu UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Gianyar (bisnisbali.com)-Pembangunan pertanian di Bali masih memiliki potensi untuk makin dikembangkan, terlebih lagi subak telah diakui oleh badan dunia yaitu UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Kadis Pertanian Kabupaten Gianyar, Ir. I Made Raka, M.Si., Rabu (22/1) mengatakan Pemkab Gianyar tentu akan optimal membantu peningkatan pendapatan petani melalui program smart subak.

Diungkapkannya, program dinas pertanian realitanya memang untuk men-support petani dalam berproduksi. Dengan dukungan teknis termasuk nonteknis melalui bantuan pemerintah, petani diharapkan dapat meningkatkan  pendapatan dan kesejahteraannya.

Ia menjelaskan sektor pertanian di Gianyar sepenuhnya dikelola oleh subak sebagai sistem irigasi tradisional. Subak merupakan suatu lembaga yang menjadi benteng atau penjaga budaya bertani yang berlandaskan filosofi Tri Hita Karana.

Made Raka memaparkan, pemerintah  mendorong petani memanfaatkan lahan pertanian yang mereka memiliki. Ini agar tidak terjadi alih fungsi lahan sawah.

Pemerintah mendorong petani dapat berproduksi secara optimum. Pemerintah selalu bersinergi guna meningkatkan kesejahteraan para petani anggota subak.

Kebijakan pemerintah memang sudah memadai, seperti peningkatan produktivitas lahan dan tanaman, penyediaan subsidi, irigasi, dan kebijakan lainnya. Ini kebijakan Pemkab Gianyar berupaya meningkatkan produksi padi.

Menurutnya, Pemkab juga membantu petani dalam penerapan teknologi pertanian. Salah satu contoh penerapan demplot teknologi salibu dalam rangka peningkatan produksi padi. Ini guna mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Gianyar.

Made Raka menambahkan tempat pelaksanaan semplot teknologi salibu di Subak Tebongkang, Desa Singekerta, Kecamatan Ubud. Ini dikembangkan luas lahan demplot 15 are dengan menggunakan varietas ciherang. *kup

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer