Bangli (bisnisbali.com) –Melihat geliat perkembangan pariwisata yang menjanjikan di Bangli, Bupati Bangli I Made Gianyar berharap pariwisata Bangli punya inovasi paket tersendiri untuk menarik kunjungan wisatawan. Apa yang harus dilakukan? Berikut laporannya.
Bupati Made Gianyar saat memimpin rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di De Umah Bali Undisan Tembuku Bangli, belum lama ini mengungkapkan, saat seperti ini pariwisata dengan paket tersendiri merupakan jurus utama memaksimalkan kunjungan wisatawan guna menghindari kebosanan dalam satu tempat objek wisata. Dengan adanya paket wisata, wisatawan dapat melihat dan menikmati secara langsung baik keunikan, keindahan alam, budaya dan tradisi yang ada dari masing-masing objek wisata. Misalnya paket berwisata Tukad Cepung, Tibumana, Campuhan Sala dan yang lainnya.
“Untuk mendukung itu semua perlu dukungan dari seluruh masyarakat dan stakeholder yang ada untuk sama-sama menjaga, baik dari segi keamanan, kenyamanan dan kebersihan, sehingga wisatawan betul-betul nyaman, aman, betah dengan apa yang disajikan pelaku pariwisata, dan yakinlah pariwisata dengan paket tersendiri akan berimbas positif untuk pelaku pariwisata itu sendiri, masyarakat sekitar dan Kabupaten Bangli,” katanya.
Selain paket pariwisata, pengelolaan sejumlah tempat wisata dengan melibatkan desa adat langsung juga ternyata dinilai efektif dalam meningkatkan jumlah kunjungan dan juga meningkatkan restribusi. Pengelolaan yang melibatkan desa adat tentu akan lebih mengena pada sasaran karena satu dan yang lainnya akan bekerja sama untuk kemajuan tempat wisata dan bukan malah menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
Pengelolaan tempat wisata dengan melibatkan desa adat ini telah dilakukan di Kintamani, Bangli. Badan Pengelola Pariwisata Batur UNESCO Global Geopark ini menunjukkan eksistensinya dengan peningkatan jumlah kunjungan dan pendapatan dari pariwisata yang dikelolanya, tak tanggung-tanggung dalam satu tahun Badan Pengelola Pariwisata Batur UNESCO Global Geopark, yang berkantor di Museum Geopark Penelokan Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani telah mampu berkontribusi sebesar Rp26,10 miliar yang nantinya dimanfaatkan untuk pendapatan daerah.
Menurut Direktur Badan Pengelola Pariwisata Batur UNESCO Global Geopark, I Gede Wiwin Suyasa, tercatat selama 2019 kunjungan wisatawan mancanegara ke Kintamani mencapai 780.229 orang. Sedangkan jumlah wisatawan domestik mencapai 160. 689 orang, sehingga total kunjungan wisatawan tahun 2019 sebanyak 940.988 orang. Sementara apabila jumlah kunjungan ini dirupiahkan yang dilihat dari retribusi mencapai Rp26,10 miliar. “Jika dilihat dari capaian retribusi untuk tahun ini meningkat dibandingkan pendapatan pada 2018 saat pengelolaan belum kita pegang, di mana saat itu hanya Rp 11,36 miliar, meski demikian di tahun ini kami akan berupaya untuk lebih meningkatkan pendapatan untuk kawasan yang kami kelola,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pengelolaan pariwisata dengan sinergisitas juga menjadi hal penting dalam meningkatkan kualitas layanan serta pemanfaatan SDA dan SDM lokal yang ada. Misalnya pengelolaan pariwisata dengan kolaborasi antara pertanian dan pariwisata. Saat ini lokomotif perekonomian Bangli adalah pertanian, namun apabila mampu dikolaborasikan dengan pariwisata, maka akan ada peningkatan kualitas baik di sektor pertanian maupun pariwisata. Jika tidak dibarengi dengan pariwisata, yakinlah petaninya tidak akan maju seperti sekarang, karena paling tidak kalau ada pariwisata kebutuhan akan barang banyak, tentunya akan berimbas juga ke sektor-sektor yang lain seperti industri kecil, berikutnya pertanian juga akan dimajukan oleh pariwisata itu sendiri. Dengan demikian, perkembangan pariwisata di Bangli serta masyarakat Bangli akan lebih sejahtera. *ita