DI tengah terbatasnya lapangan pekerjaan, prospek di dunia pariwisata, masih terbuka lebar. Namun, generasi muda harus mau dan berani merantau, bekerja tak hanya berkutat di Bali, tetapi berani merantau ke luar negeri.
Informasi soal keterbukaan peluang kerja di sektor pariwisata itu, disampaikan Manajer Kampus Mediteranian Bali, Karangasem, Intan Purwitasari, beberapa hari lalu di Karangasem. Menurutnya, bekerja di luar negeri, baik di kapal pesiar, maupun di darat yakni di perhotelan, banyak nilai lebihnya. Selain tentunya, pendapatannya jauh lebih besar dan akan menjadi gengsi tersendiri di desa asal. Sebab, mereka yang bekerja di luar Bali apalagi di luar negeri, tentunya akan memiliki pengalaman yang jauh lebih luas. MIsalnya bekerja di kapal pesiar terkenal di dunia, pasti akan pernah keliling dunia, mengunjungi negara-negara maju dan indah tempat wisata dunia yang terkenal sebagai landmark negara itu. Jadinya, keliling dunia, mengunjungi tempat yang terkenal, secara gratis, karena bekerja sebagai kru kapal pesiar. ‘’Keuntungan lain yang tentu tak ternilai selain pengalaman, bisa keliling dunia mengunjungi wilayah negara yang terkenal, juga akan memiliki jaringan. Sebab, teman akan banyak dari berbagai negara sesama di kru kapal,’’ paparnya.
Bukanlah, kata Purwitasari, kalau banyak kalangan cerdik cendekia mengatakan, memiliki sahabat, teman atau jaringan pertemanan yang luas dan banyak, merupakan kekayaan tersendiri yang tak ternilai harganya. Menurutnya, kalau nanti sudah tidak bekerja lagi di luar negeri atau di kapal pesiar, bisa pulang kampung. Apalagi kalau sudah memiliki modal cukup, bisa membuka usaha sendiri, memanfaatkan jaringan yang dimiliki. ‘’Banyak saya tahu, orang Bali yang sudah beberapa kali kontrak kerja di kapal pesiar dan memutuskan tidak berangkat lagi, mereka memilih membuka usaha. Umumnya mereka sukses, karena sudah memiliki pengalaman, keterampilan, apalagi sudah memiliki jaringan luas di berbagai negara,’’ paparnya.
Menurutnya, tentu lebih bergengsi lagi, kalau sudah mampu membuka usaha sendiri, tak lagi hanya menjadi karyawan. Menjadi bos, bisa mengatur waktu kerja sendiri, dan lebih bergengsi lagi, mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Saat tampil sebagai narasumber pada dialog interaktif beberapa waktu lalu di Radio SWIB di Karangasem Intan Purwitasari mengatakan, dari data perusahaan properti internasional sampai tahun 2019 ada 40 hotel berbintang yang dibangun di Bali. Dari jumlah itu, sebanyak 21 hotel berbintang 4, sebanyak 15 hotel berbintang 5 dan selebihnya hotel bintang 3. Sementara dari dunia kapal pesiar, dari tahun 2018 sampai tahun 2022 nanti, perusahaan besar operator kapal pesiar seperti Royal Carribean, Carnival, Viking, Holland Amerika Line, Norwegian Cruise Line atau Virgin Voyages, akan melepas 41 armada kapal pesiar baru. ‘’Itu tentunya akan menyerap tenaga kerja yang sangat banyak. Tinggal para pemuda kita siap belajar dengan memilih tempat pendidikan yang meyakinkan dan nanti siap bekerja di tempat yang meyakinkan pula,’’ tandasnya. *bud