Tabanan (bisnisbali.com) –2019 realisasi program upaya khusus (Upsus) di Kabupaten Tabanan mampu mencapai 98 persen. Pencapaian tersebut disumbang di sepuluh kecamatan dengan total luas lahan tanam padi mencapai 21.452 hektar.
Dandim 1619 Tabanan, Toni Sri Hartanto, di Tabanan, Senin (20/1) mengungkapkan, 2019 Upsus penanaman padi di Kabupaten Tabanan dengan target luas tambah tanam (LTT) melibatkan 133 Bintara Pembina Desa (Babinsa). Imbuhnya, program Upsus ini melibatkan peran TNI sebagai pendamping petani guna ikut mensukseskan program ketahanan pangan yang diwacanakan oleh pemerintah.
“Tugas kami di bidang pertahanan, termasuk juga di dalamnya menyangkut menjaga ketahanan pangan melalui program Upsus ini,” tuturnya.
Jelas Toni, tahun ini upaya untuk menjaga ketahanan pangan ini tetap terus dilakukan, meski informasi terkait keberlanjutan program upsus ini belum ada saat ini. Pihaknya akan tetap melakukan pendampingan ke petani apabila mengalami kesulitan atau mengalami kendala misal dalam distribusi pupuk maupun benih. Sebenarnya, bila sektor pertanian ini digarap dengan teori dan praktik yang benar, hasilnya optimis akan melebihi ekspetasi petani dan itu terbukti pada demplot jagung yang dilakukan sebelumnya dengan mendatangkan keuntungan 200 persen dari modal.
Koordinator Upsus di wilayah Kabupaten Tabanan, Kapten Infantri Wongso, S.H., menambahkan, 2019 program Upsus tanam padi ini tersebar di sepuluh kecamatan di Kabupaten Tabanan. Dari jumlah tersebut untuk luas tanam terbesar ada di tiga kecamatan yakni, kecamatan Kediri dengan realisasi tanam mencapai 3.118 hektar untuk periode April-September 2019, selanjutnya adalah Kecamatan Penebel dengan realisasi tanam mencapai 3.015 hektar pada periode sama dan Kecamatan Marga dengan mencapai realisasi tanam 2.463 hektar periode yang sama.
“Dari luas lahan Upsus tanam padi tersebut rata-rata hasil yang dicapai adalah 13 ton per hektar,” ujarnya.
Sebenarnya, untuk keberhasilan Upsus ini dengan hasil peningkatan produksi padi, kuncinya adalah petani harus disiplin. Di antaranya, disiplin dalam hal pengolahan lahan, pemilihan bibit dan pemanfaatan pupuk. Akuinya, masih kurangnya kedisiplinan ini pula yang jadi penyebab tidak tercapainya seratus persen target Upsus 2019, selain juga sebagai dampak dari serangan hama yang terjadi. *man