Koperasi tetap Optimis bisa Bersaing

Persaingan ketat di dunia perbankan dan lembaga keuangan lainnya pada 2020, tidak mengkhawatirkan gerakan koperasi.

305

Denpasar (bisnisbali.com) –Persaingan ketat di dunia perbankan dan lembaga keuangan lainnya pada 2020, tidak mengkhawatirkan gerakan koperasi. Koperasi tetap optimis bisa bersaing dan lebih maju pada 2020.

“Target kami 2020 dapat membawa koperasi simpan pinjam Ema Duta Mandiri (KSP EDM) dapat sejajar dengan koperasi-koperasi besar nasional. Kami optimistis 2020 dapat lebih berkembang,” ungkap Ketua Pengurus KSP EDM, Wayan Murja, S.E., M.M., belum lama ini.

Ia mengatakan, optimisme tersebut bukan tanpa alasan. Meski diakui pada 2019 penyaluran kredit yang dilakukan tumbuh hanya 6 persen. “Pada 2020 ini kami targetkan penyaluran kredit dapat tumbuh 18 persen. Hal ini tentu angka yang luar biasa tingginya. Tapi ini ada alasannya, pertama karena akan ada dana segar masuk dari LPDB Rp20 miliar,” katanya.

Ia menambahkan, dengan adanya dana segar dari LPDB yang merupakan dana dengan bunga ringan, yaitu 7 persen per tahun. “Kami salurkan 7 persen + 8 persen yaitu 15 persen. Jadi 1,25 persen per bulan, kami optimistis akan bisa masuk ke UMKM yang sebelumnya lari ke lembaga lain khusus mencari dana dari KUR. Kami sebelumnya bunga kredit kami cukup tinggi yaitu 1,6-1,8 persen per bulan,” ungkapnya.

Ia mengakui, selama ini banyak anggota yang memilih meminjam dana KUR atau dari fintech dan juga rentenir yang memberikan pelayanan cepat. “Tantangan ini, akan kami jawab setelah dana LPDB Rp20 miliar cair. Dengan bunga ringan 1,25 persen per bulan dan dengan pelayanan yang berbeda dari biasanya sehingga lebih cepat dan lebih mudah diakses,” katanya.

Lebih jauh Murja mengatakan, dana Rp20 miliar tersebut akan diperuntukkan kredit bagi usaha mikro kecil dan menengah. Dengan plafon maksimal Rp250 juta. “Pelayanan cepat terutama kepada anggota yang sudah dikenal sebelumnya lancar dalam proses pembayaran kreditnya, karena sebelumnya kami banyak memiliki anggota UMKM yang lari dan milih meminjam dana ke lembaga lain khususnya KUR,” katanya.

Dengan penawaran bunga murah, pihaknya mengaku akan berupaya membangun kembali kerja sama dengan pelaku UMKM yang merupakan anggota. “Pelayanan cepat ini akan dilakukan dengan menggunakan proses digital. Tanpa itu tentu proses akan lambat karena harus verifikasi data dulu, proses beberapa hari baru cair uangnya,” katanya.

Ia menambahkan, zamannya tidak ada seperti itu kalau masih begitu, cepat atau lambat akan  ketinggalan perkembangan. Oleh karena itu, pihaknya akan mencoba memberikan pelayanan cepat. “Begitu berhadapan dengan klien sudah ada keputusan kreditnya, karena semua diproses secara online. Itu langkah kami untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan pada tahun sebelumnya,” kata Murja. *pur