Denpasar (bisnisbali.com)-Pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW) dan Victoria Australia pekan lalu mengungsikan ribuan wisatawan dan penduduk setempat akibat kebakaran hutan. Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia, IB. Agung Partha Adnyana, Kamis (16/1) mengatakan, akibat kebakaran hutan wisman Australia antara lain memilih memperpanjang waktu liburannya di Bali.
Diungkapkannya, saat menghadapi bencana kebakaran memang tidak sedikit masyarakat Australia memilih berlibur ke Bali. ” Mereka memilih berlibur di Bali guna menghindari imbas kebakaran hutan,” ucapnya. Sesuai pemberitaan sebelumnya, masyarakat Australia dihadapkan dengan musibah kebakaran besar. Musibah tersebut menewaskan puluhan orang dan menghanguskan ribuan properti.
Bali menjadi pilihan utama wisatawan Australia untuk berlibur. Bahkan Bali sudah menjadi rumah kedua bagi wisatawan Australia. ” Walaupun tidak terjadi bencana kebakaran, wisatawan Australia akan tetap berlibur ke Bali,” ucapnya.
Saat terjadi kebakaran hutan, wisatawan Australia banyak menjadwalkan berlibur ke Bali. Akibat kebakaran hutan, wisman Australia bisa memperpanjang liburannya 1-2 hari.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan kunjungan wisatawan Australia diprediksi akan tetap tumbuh ke Bali. Ini di tengah kondisi Australia yang sedang mengalami masalah kebakaran.
Indonesia dan Bali khususnya memiliki kedekatan dengan Australia. “Bali mempunyai keunggulan memiliki jarak yang dekat dengan Australia,” ucapnya.
Putu Astawa menambahkan, biaya hidup di Bali lebih murah ketimbang biaya hidup di Australia. Ini menyebabkan wisatawan Australia lebih nyaman berlibur ke Bali. Terbukti, ada wisatawan Australia bisa berkali-kali berlibur di Bali. *kup