Denpasar (Bisnis Bali) – PT Pelabuhan Indonesia III atau yang lebih dikenal dengan Pelindo III Benoa telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian Bali. Khususnya di sektor pariwisata, sejumlah kapal pesiar telah berlabuh di pelabuhan Benoa pada 2019 lalu. Untuk lebih meningkatkan kontribusinya, CEO Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggara, I Wayan Eka Saputra mengaku tengah mengusahakan untuk memasok buah lokal ke kapal pesiar yang bersandar di Benoa.
“Kita akan upayakan buah-buahan di kapal nanti merupakan produk pertanian lokal Bali. Paling tidak itu kita usahakan terealisasi tahun depan, karena tahun ini mereka tentu sudah menyediakannya,” ungkap Eka Saputra di Benoa, kemarin.
Penawaran buah lokal ke kapal pesiar ini tentu sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali, khususnya di sektor pariwisata.
Untuk menunjang kunjungan penumpang kapal pesiar yang diprediksi akan naik tahun ini, Pelindo III juga melakukan peningkatan fasilitas pendukung di antaranya pembangunan gedung terminal penumpang yang semula hanya berkapasitas 900 orang diperbesar hingga mampu menampung 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi yang sudah dimulai untuk melayani penumpang kapal pesiar serta tidak ketinggalan beautifikasi kawasan pelabuhan dengan sentuhan artistik khas Bali sebagai pintu gerbang wisatawan melalui laut.
Hingga kuartal III 2019 lalu, realisasi jumlah kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa mencapai 55 unit kapal dengan total 1,4 juta Gross Tonage (GT), dan total jumlah wisatawan 29.755 orang. Dua Kapal Cruise MV. Insignia dengan bobot GT 30,277 dan MV. Azamara Quest dengan bobot yang sama tahun lalu telah bersandar dengan aman di Dermaga Pelabuhan Benoa serta kehadiran kapal Explorer Dream dengan panjang 268 meter dengan GT 75,338 juga membawa 1,856 penumpang melakukan hal yang sama di Dermaga Pelabuhan Benoa.
Selain itu, di sektor lingkungan Pelindo III, terus mewujudkan komitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan alam Pelabuhan Benoa, Bali. Salah satu kegiatannya yaitu kembali menanam bibit bakau tahap II sejumlah 50 ribu pohon di wilayah pesisir kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar.
Penanaman bakau tersebut merupakan bagian dari rangkaian agenda penghijauan area pesisir Pelabuhan Benoa dan meneruskan penanaman bakau tahap I yang sebelumnya telah dilaksanakan pada 23 Januari 2019. Pada tahap I sebanyak 50 ribu bibit bakau telah ditanam oleh Pelindo III bersama elemen masyarakat dan lintas institusi, di antaranya unsur Pemerintah Provinsi Bali yakni Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Taman Hutan Raya Ngurah Rai, KSOP Pelabuhan Benoa, Distrik Navigasi Pelabuhan Benoa, Polisi Air, Imigrasi, Bea Cukai, Camat Denpasar Selatan, Lurah Pedungan, serta dari pemangku adat setempat seperti Kelihan Adat dan Dinas Banjar Sanggaran, dan lainnya.
Di situs resmi Pelindo III, Eka Saputra menjelaskan, pihaknya telah berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan, terutama peluasan habitat bakau. “Dari awal sudah disampaikan bahwa Pelindo III berkomitmen untuk kenjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Wayan Eka Saputra.
Wayan Eka menjelaskan bahwa Pelindo III telah mendapatkan rekomendasi dari Puslitbang Hutan Bogor atas sejumlah spesies bakau yang cocok ditanam dalam aksi penanaman bakau di wilayah pesisir Pelabuhan Benoa, di antaranya jenis Mukronata, Bulgoera, dan Apikulata. Kemudian dalam pelaksanaannya Pelindo III menggandeng UPTD Tahura Ngurah Rai Denpasar untuk mendampingi, mengawasi, dan memonitoring tumbuh kembang bakau.
Pada penanaman perdana Januari lalu, selain menanam, pihaknya telah menugaskan tim untuk melaksanakan perawatan dan pengawasan agar bibit bakau yang ditanam dapat tumbuh dengan baik. Dan hal tersebut telah terbukti dengan pencapaian tumbuhnya bibit bakau sebelumnya telah mencapai keberhasilan sebesar 90% sehingga kali ini pihaknya meneruskan penanaman tahap ke II dan tahap selanjutnya hingga wilayah sekitar pesisir pantai semakin hijau,” imbuhnya.
Wayan Eka juga menyampaikan komitmennya untuk menghijaukan kembali kawasan bakau di sekitar pelabuhan. “Pembangunan di Pelabuhan Benoa telah kami persiapkan sedemikian rupa agar dapat selaras dengan keharmonisan lingkungan sekitar, baik alam, budaya maupun sumber daya manusianya,” ungkap putra daerah Bali tersebut. *rah