Denpasar (bisnisbali.com) –Pasca-Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengumumkan pernyataan resmi terkait skandal Jiwasraya, para nasabah Jiwasraya di Bali, mulai bertanya-tanya akan keamanan investasinya. Sebagian dari mereka mulai mencairkan dana yang belum waktunya jatuh tempo.
Dari pantauan wartawan Bisnis Bali di kantor Jiwasraya, Jalan Raya Puputan Renon, Denpasar, sejumlah nasabah mulai mendatangi kantor asuransi milik pemerintah tersebut. Salah seorang nasabah yang datang ke kantor Jiwasraya, Ria mengaku sangat khawatir mendengar pemberitaan tentang kondisi Jiwasraya. “Saya sudah 14 tahun menjadi nasabah Jiwasraya dari anak saya masih kecil, tetapi memang belum waktunya cair,” tutur Ria, Selasa (14/1) kemarin, di Denpasar.
Ria mengaku sangat khawatir dana yang diinvestasikan tidak kembali. “Makanya saya datang ke sini untuk mencari informasi. Sekaligus mau mencairkan dana saya meskipun belum waktunya. Saya ingin tahu seperti apa prosesnya,” ungkapnya. Diketahui Jiwasraya mengumumkan tidak dapat membayar klaim polis jatuh tempo nasabah JS Saving Plan sebesar Rp802 miliar.
Dikatakan, meski mengetahui ada kemungkinan Jiwasraya akan kolaps, pihaknya tetap membayar premi karena di debet dari rekening tabungan. “Saya cemas sih cemas, tetapi karena BUMN, jadi saya masih agak tenang dan yakin dana akan kembali. Tapi saya mending cairkan sekarang, mudah-mudahan bisa segera cair,” tukasnya. Ia optimistis pemerintah akan menalangi dana nasabah.
“Tetapi saya berupaya mencari informasi, karena kurang tahu juga apakah ada lembaga yang menalangi dana nasabah atau tidak. Kalau di perbankan kan ada yang menjamin dana nasabah. Nah kalau di asuransi ini saya kurang tahu makanya mau cari-cari informasi dulu,” tutur wanita asal Denpasar tersebut.
Sejumlah nasabah lain juga tampak datang mempertanyakan nasib dana investasinya. Tidak sedikit yang memutus kontrak dan ingin mencairkan dananya. “Teman-teman saya juga banyak yang menarik dananya lebih awal, sebelum jatuh tempo,” tukasnya.
Sementara pihak direksi Jiwasraya tengah berada di Jakarta dan belum dapat diminta konfirmasi terkait perkembangan kasus Jiwasraya. Hanya tampak sejumlah staf yang melayani kedatangan nasabah. *pur