Tabanan (bisnisbali.com) –2020, pada triwulan I (Januari-Maret) target luas tanam padi di Kabupaten Tabanan diprediksi tak tercapai. Itu karena triwulan I provinsi menargetkan luas tanam mencapai 16.658 hektar, namun dari hasil penjajakan di lapangan dengan melihat luas tanam dari kondisi sebelumnya, Tabanan hanya mampu menanam padi seluas, 12.596 hektar.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Tabanan, I Wayan Suandra, Senin (13/1) mengungkapkan, selama 2020 ini perkiraan total luas tanam padi di Kabupaten Tabanan hanya mampu mencapai 33.797 hektar dari total luas baku sementara (19.238 hektar). Imbuhnya, kondisi tersebut melihat dari penanaman tahun sebelumnya, sedangkan produksi triwulan I di 2020 ditargetkan oleh provinsi 36.302 ton dalam bentuk gabah kring panen.
“Mudah-mudahan target itu bisa dicapai. Sebab biasanya, produksi ini ditentukan oleh produktivitas dengan luas tanam,” tuturnya.
Jelas Suandra, faktor utama dari potensi luas tanam ini adalah terjadinya alih fungsi lahan menjadi sektor lain dan iklim yang terjadi sangat ekstrem belakangan ini. Paparnya, Februari-Maret nanti potensi terbesar untuk penyumbang luasan tanam padi di Kabupaten Tabanan ada di daerah Penebel dengan perkiraan luas tanam padi mencapai 1.658 hektar pada Februari, sedangkan 1.176 hektar pada Maret 2020. Selain itu, potensi terbesar lainnya ada di daerah Marga dengan luasan tanam perkiraan mencapai 400 hektar pada Februari, dan 634 hektar pada Maret mendatang.
Sambungnya, potensi luasan tanam yang besar, sebenarnya juga disumbang oleh Selemadeg Timur yang potensinya mencapai 1.149 hektar pada Januari. Sayangnya, potensi tersebut belum bisa dimanfaatkan karena tingkat intensitas hujan yang turun belum mampu mendukung dari ketersediaan air untuk proses tanam saat ini.
“Bercermin dari itu untuk mengejar target dari provinsi ini, mudah-mudahan bisa dicapai melalui produktivitas. Sebab, jika produktivitas meningkat, meski luas tanam menurun, maka target kemungkinan akan tercapai,” kilahnya.
Sambungnya, upaya peningkatan produktivitas padi ini akan dilakukan melalui pemupukan, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dan pemantapan penerapan teknologi di sektor pertanian padi. Salah satunya, dengan menggunakan varietas padi unggul, semisal hybrida. *man