MENIKMATI makanan yang sehat dan alami, belakangan memang seperti sudah langka. Kebanyakan masyarakat lebih suka menikmati junk food atau makanan siap saji karena pertimbangan lebih efisien terhadap waktu dan praktis, padahal banyak dari mereka sudah mengetahui bahaya dari mengonsumsi makanan jenis ini.
Melihat kondisi ini, Amalia mencoba membuat minuman sehat yang diharapkan bisa dikonsumsi siapa saja, namun dengan rasa yang tak kalah enaknya dari minuman yang banyak di pasaran.
Minuman yang diberi nama Healthy Cendol ini awalnya dibuat untuk konsumsi pribadi dan keluarga, apalagi dirinya hobi masak dan membuat makanan dengan mengutamakan bahan yang alami dan sehat.
“Awalnya buat minuman cendol ini untuk konsumsi pribadi, terus dibawa ke tempat kerja dan dicoba oleh teman-teman. Setelah itu semua pesan dan akhirnya seperti sekarang, minuman Healthy Cendol ini sudah diproduksi hingga 8.000 botol per harinya,” ungkap Amalia.
Ia menambahkan, usaha rumahan ini sudah bisa mempekerjakan 17 karyawan yang siap memproduksi 8.000 botol cendol per harinya. Cendol buatannya ini dijamin sehat karena bahan-bahan yang digunakan juga terjamin dan memiliki nilai gizi yang bagus. Selain itu, juga didukung dengan proses pembuatan dan pengemasan yang benar-benar menjaga kualitas dan kebersihan.
“Healthy Cendol ini benar-benar sesuai dengan namanya, jadi sangat aman untuk dikonsumsi baik bagi ibu hamil dan menyusui, apalagi kita tak pakai pengawet sehingga kualitas produk makin bagus. Bahan utama produk kita adalah sari almond, soya, dan organic brown sugar, sementara untuk cendolnya menggunakan rumput laut yang terbukti sangat aman untuk kesehatan utamanya untuk pencernaan,” kata Amalia.
Usaha yang berada di seputaran Jalan Tukad Badung Denpasar ini, memasarkan produknya dengan beberapa cara seperti bekerja sama dengan resseler, penjualan online, dengan jasa ojol, dan juga bisa datang langsung ke tempat pembuatan. Hingga saat ini pengusaha muda yang baru berumur 24 tahun ini sudah memiliki sedikitnya 300 orang resseler yang tersebar di Denpasar hingga kabupaten lainnya. Karena tidak menggunakan pengawet, cendol sehat buatannya bisa awet dan tahan dari 6 hingga 7 hari, namun seringkali produk ini habis dan laku terjual sebelum batas akhir konsumsinya.
Meski sekarang banyak sekali produk yang serupa mulai bermunculan, namun Amalia tidak khawatir sama sekali, karena pihaknya tahu konsumen saat ini sudah sangat cerdas dalam berbelanja. Mereka tahu mana yang berkualitas dan sehat dan mana yang tidak. ”Dengan usaha ini, saya bersyukur bisa membuka lapangan kerja dan juga pastinya bisa bersama-sama mengajak masyarakat untuk hidup sehat, kalau banyak yang meniru produk, saya tidak khawatir karena anggap saja bisa menjadi inspirasi bagi mereka,” ungkapnya. *ita