Semarapura (bisnisbali.com) –Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta didampingi, Nyonya Ayu Suwirta dan Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta didampingi Nyonya Sri Kasta menghadiri Perayaan Natal Bersama Kabupaten Klungkung, di Balai Budaya, Ida Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura, Selasa (7/1). Turut hadir Ida Dalem Semaraputra, Sekda Klungkung, I Gede Putu Winastra, OPD Pemkab Klungkung, Forkompinda, Anggota DPRD Kabupaten Klungkung, Wayan Buda Parwata, tokoh agama, serta umat Kristiani Kabupaten Klungkung.
Panitia Perayaan Natal Bersama Kabupaten Klungkung, I Kadek Pariantara mengatakan, tema perayaan kali ini, yakni “Hiduplah sebagai Sahabat bagi Semua Orang” yang bersumber dari kitab Injil Yohannes 15 : 14-15. Tema ini merupakan hasil kesepakatan bersama Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dalam menyikapi situasi bangsa yang masih adanya isu toleransi dalam keberagaman.
Pariantara menambahkan, dalam memeriahkan acara perayaan ini, panitia sebelumnya mengadakan beberapa kegiatan yakni donor darah yang diadakan pada 30 Desember 2019 lalu dan kunjungan ke Rutan Klungkung pada 6 Januari 2020 dengan memberikan bingkisan kepada warga binaan di rutan tersebut. “Kami dari panitia maupun umat Kristiani mengucapkan, terima kasih kepada Pemkab Klungkung dan Bapak Bupati yang selalu menerima dan mendukung kami termasuk dengan membantu pendanaan, dan malam ini merupakan malam ke-7 kalinya Bupati Klungkung menghadiri perayaan Natal berturut-turut yang dilaksanakan tiap tahun tanpa absen,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan, Pendeta Putu Petrus Marantika. Dalam pesan Natal yang disampaikannya, Pendeta Petrus berharap semoga perayaan Natal tahun ini menjadi pendorong untuk bersahabat kepada semua orang tanpa ada perbedaan.
Bupati Suwirta, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang diambil dalam perayaan ini merupakan bagian dari konsep Gema Santi yang diterapkan oleh masyarakat Klungkung. Dalam upaya menjaga kedamaian, Pemkab Klungkung, membuat inovasi berupa spirit Gema Santi (Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif) atau suara kedamaian. “Damai itu akan mahal ketika kedamaian terganggu. Damai akan murah jika semua orang bisa melakukan konsep Gema Santi dalam beraktivitas,” ujar Bupati Suwirta. *dar