Denpasar (bisnisbali.com) – Perolehan Denpasar Festival (Denfest) tahun 2019 mampu membukukan omzet hingga Rp7 miliar. Nilai tersebut tidak jauh beda dari perolehan tahun sebelumnya (2018) yang juga masih berkisar pada angka Rp7 miliar.
Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Denpasar, I Made Saryawan selaku Panitia Denfest saat ditemui Senin (7/1) lalu menjelaskan, omzet transaksi yang tercatat merupakan aktivitas jual beli yang dilaksanakan di beberapa zona yakni zona kuliner, zona UMKM dan kerajinan Disperindag, zona WMD, zona BI, zona Foodtruck, zona HIPMI dan zona Dinas Pertanian Kota Denpasar. “Astungkara jumlah transaksi tahun 2019 lalu bertahan di angka Rp7 miliar,” jelasnya.
Saryawan mengatakan, jumlah transaksi ini dipengaruhi oleh jumlah pengunjung. Tahun 2019 ini, jumlah kunjungan mencapai kurang lebih 50.000 orang dalam event yang berjalan selama empat hari. Ramainya pengunjung juga dipengaruhi pelaksanaan Denfest tahun 2019 bertepatan dengan libur sekolah dan masih berada dalam rangkaian suasana Hari Natal dan Tahun Baru. Kendati demikian, hujan yang mengguyur pada hari keempat juga mempengaruhi jumlah transaksi dan kunjungan.
Sementara dari segi produk yang dipasarkan, Saryawan mengatakan, tenun endek dan kuliner menjadi produk yang paling diminati di Denfest tahun 2019. Hal ini lantaran endek merupakan kerajinan khas Bali yang menjadi ikon Kota Denpasar. Stand kuliner menjadi primadona lantaran menyediakan produk olahan tradisional yang beragam dan memiliki cita rasa yang khas.
Jika dilihat dari jumlah stand, berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangn (Disperindag) Kota Denpasar, tahun 2019 jumlah stand di Denfest mencapai 189 unit. Sementara, jumlah stand tahun 2018 jauh lebih sedikit yaitu hanya 175 unit. *wid