Kabupaten Klungkung pada enam tahun kepemimpinan Bupati I Nyoman Suwirta dan Wakil Bupati I Made Kasta (Suwirta-Kasta), 2013-2019 mencatat beragam capaian pembangunan. Pembangunan berdasarkan program visi misinya tersebut bermuara pada kesejahteraan masyarakat melalui beragam inovasi yang diciptakan. Seperti penurunan angka kemiskinan, peningkatan infrastruktur dan capaian pembangunan lainnya. Apa lagi yang lainnya?
DALAM pengentasan kemiskinan, angka kemiskinan menurun pada tahun 2018 menjadi 5,86 persen dibandingkan tahun 2013 sebesar 7,01 persen. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2018 meningkat menjadi 70,90 dibandingkan tahun 2013 yang hanya mencapai 68,08. Sedangkan produk domestik regional bruto (PDRB) terus mengalami peningkatan, yakni PDRB per kapita tahun 2018 meningkat menjadi Rp47,70 juta dari Rp21,40 juta tahun 2013. Sementara di bidang infrastruktur, ketimpangan infrastruktur antarwilayah di Kabupaten Klungkung makin menurun yang dibarengi dengan booming-nya pariwisata Nusa Penida.
Di bidang sosial dan penanganan kemiskinan, Bupati Suwirta melakukan pemetaan data dengan melaksanakan bedah desa. Pemkab Klungkung berkomitmen menuntaskan bedah rumah dan rehab rumah, sehingga tidak ada lagi masyarakat Klungkung yang tinggal di rumah tidak layak huni. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Klungkung dalam lima tahun terakhir makin menurun, dari kondisi awal 7,01 persen menjadi 5,86 persen tahun 2018.
Dalam pengentasan kemiskinan, Bupati Suwirta menerapkan konsep “berikan mereka kail bukan ikan”. Penerapan di lapangan dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada anak KK miskin dan memberangkatkan mereka ke kapal pesiar secara gratis serta program hidroponik masuk KK miskin.
Bidang kesehatan, mulai tahun 2018 Pemkab Klungkung telah menjaminkan kesehatan seluruh warganya melalui kepesertaan BPJS Kesehatan dengan program UHC (Universal Health Coverage) yang didanai dari APBD Kabupaten Klungkung dan dana sharing dengan Pemprov Bali sejak tahun 2019. Program ini juga termasuk dengan layanan kesehatan untuk sulinggih dan pemangku. Sebagai sarana penunjang kesehatan, RSUD Kabupaten Klungkung sejak tahun 2017 sudah naik kelas menjadi RSU Kelas B nonpendidikan, membangun RS Pratama di Nusa Penida serta didukung sembilan puskesmas bersalin dan 3 puskesmas rawat inap. Dengan meningkatkan sarana kesehatan dan mengeluarkan Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) diharapkan angka harapan hidup masyarakat makin meningkat. Kondisi awal tahun 2014 angka harapan hidup masyarakat Klungkung hanya 69,91 persen menjadi 70,70 persen pada 2018.
Bidang pendidikan, Bupati Suwirta selama enam tahun kepemimpinannya terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. Seperti pembangunan ruang kelas baru, menyiapkan layanan angkutan siswa gratis, termasuk memberikan beasiswa bagi siswa kurang mampu/miskin dan penegerian TK di setiap desa melalui program Satu Desa Satu TK Negeri dan penuntasan buta aksara.
Bidang lingkungan hidup, Pemkab Klungkung berkomitmen dalam penanganan sampah melalui program inovasi tempat olah sampah setempat (TOSS). Dengan program ini diharapkan bisa menuntaskan permasalahan sampah di Klungkung berkolaborasi dengan bank sampah, Bang Daus (Lubang Daur Ulang Sampah) dan menyiapkan TOSS Center.
Bidang infrastruktur, sebagai titik ungkit pembangunan Pemkab Klungkung fokus memperbaiki jalan di Nusa Penida. Saat ini jalan yang sudah tertangani mencapai 75 persen. Dengan infrastruktur yang memadai, diharapkan pariwisata makin menggeliat dan kunjungan wisatawan meningkat. Sebagai titik ungkit, pemkab ingin menggali dan mengoptimalkan semua potensi yang ada sehingga pendapatan asli daerah (PAD) akan makin meningkat. Selain pariwisata, pendapatan pemkab juga bersumber dari layanan RSUD Klungkung. Upaya Pemkab untuk menaikkan PAD ini juga membutuhkan dukungan masyarakat. Dalam kurun waktu lima tahun, realisasi PAD Klungkung terus mengalami peningkatan dari Rp98,83 miliar tahun 2014, kini mencapai Rp186,97 miliar tahun 2018. Pada periode yang kedua ini, Bupati Suwirta juga ingin mewujudkan program 100-0-100, yaitu 100 persen akses air minum, 0 persen kumuh dan 100 persen akses sanitasi.
Sejumlah keberhasilan dan capaian pembangunan tersebut tidak hanya dirasakan langsung oleh masyarakat, tetapi juga diakui secara nasional. Sejumlah prestasi dan penghargaan diraih Bupati Suwirta, seperti Satya Lencana Bidang Kelautan, Bidang Koperasi dan Bidang Sosial. Tak ketinggalan penghargaan sebagai Kabupaten Sehat, Kabupaten Peduli HAM lima kali berturut-turut, TOP 99 dan TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik, Inovasi Government Award dari Kemendagri, pencapaian pencetakan KTP-El tertinggi III (86,49 persen) pada tahun 2017, Kabupaten Layak Anak (kategori Pratama), Pastika Parama atas komitmen penerapan KTR, Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dari BPK RI dari tahun 2015 dan penghargaan di tingkat nasional lainnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di pengujung tahun 2019 ini mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Klungkung, para tokoh dan jajaran OPD Pemkab Klungkung karena segala raihan saat ini merupakan kerja keras dan kerja sama semua pihak. Bupati mengajak semua lapisan masyarakat untuk menguatkan komitmen membangun Klungkung yang lebih baik. Terkait target dan harapan di tahun mendatang, Bupati menyampaikan dengan terwujudnya pelabuhan segitiga emas akan mendongkrak pendapatan daerah. Selain itu penuntasan penegerian TK, UHC, menyelesaikan perbaikan infrastruktur termasuk air bersih tahun 2021, menyiapkan ambulance laut untuk penanganan kedaruratan rujukan dari Nusa Penida, terwujudnya pembangunan pusat kebudayaan di Kabupaten Klungkung dan program-program lainnya. “Mudah-mudahan apa yang menjadi mimpi kita bersama bisa kita garap dengan menggali keunggulan untuk kesejahteraan bersama. Mari bergandengan tangan, tersenyum, gali sumber daya, sejalan dengan spirit lagu Gema Santi,” ujar Bupati Suwirta. *adv