Mangupura (bisnisbali.com) –Pie susu telah menjadi jajan oleh-oleh khas Bali yang begitu dikenal wisatawan. Pertumbuhan dan perkembangan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang memproduksi pie susu ini terus terjadi. Inovasi baru pun mewarnai pasar pie di Bali, seperti pie berbentuk bujur sangkar telah diperkenalkan yang diharapkan dapat mendongkrak pasar jajanan oleh-oleh khas Bali.
Noorman Wibowo, General Manager di salah satu perusahaan yang telah mencoba produksi pie bujur sangkar mengatakan, inovasi menjadi alasan utama dari lahirnya ide berbentuk bujur sangkar ini. Inovasi yang dibuatnya tergolong unik. Pada umumnya kue pie berbentuk bulat dan tergolong kue kering, pie bujur sangkar ini justru sebaliknya, memiliki tekstur yang basah dan berbeda dari segi bentuk. “Ide awalnya dari sang owner ingin membuka gerai pie di Bali, kemudian kami berinovasi serta riset dengan tim food kami maka lahirnya pie berbentuk kotak seperti sekarang ini,” katanya.
Banyak perbedaan dari pie ini seperti daya tahan hanya lima hari, varian rasa yang lebih banyak yakni double choco, double taro, vanilla milk, vanilla cheese dan choco banana.
Menurut Noorman, daya tahan kue ini dipengaruhi oleh kadar air yang mana pie ini melalui proses kukus. “Produk kami dikukus sehingga kadar airnya sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan kami tidak menggunakan pengawet serta non-MSG,” katanya.
Ia berharap ini akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang ada di Bali. “Di Bali bahkan di Indonesia baru kami yang menjual model seperti ini dan ini adalah tantangan kami untuk memperkenalkan produk yang unik ini,” katanya.Dari sisi harga relatif terjangkau, mulai dari harga Rp30.000 per kotak. Dari sisi rasa, pie bujur sangkar ini memiliki tekstur rasa lembut dan pas di lidah. *wid