Denpasar (bisnisbali.com) –Peran kaum ibu dalam perjuangan dan perjalanan bangsa ini sangat penting. Namun peran itu sempat terpinggirkan sehingga muncul isu gender tentang penguatan dan pemberdayaan kaum perempuan. Oleh karena itu gerakan peringatan hari Ibu sangat penting mengingat lima puluh dua persen penduduk Indonesia adalah perempuan. Bahkan di Bali persentasenya lebih dari itu.
Demikian disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster pada acara Peringatan Hari Ibu ke-91 Provinsi Bali tahun 2019. Koster mengatakan peran ibu sangat menentukan dalam pembangunan bangsa Indonesia.
“Jadi ibu-ibu ini punya peran kuat, baik sebagai subjek maupun objek pembangunan. Selama ini lebih dominan sebagai objek pembangunan,” ujar Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.
Ia menyambut positif tampilnya para ibu sebagai subjek pembangunan. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk mendorong keikutsertaan para ibu dalam berkiprah menjalankan agenda pembangunan secara aktif. Termasuk dalam mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali untuk mengembalikan tatanan Bali yang harmonis.
Mantan anggota DPR RI ini mengatakan perlu ada terobosan mengingat selama ini perempuan Bali identik dengan ibu rumah tangga, mengurus dapur dan mengurus anak. “Tapi sekarang era sudah maju, sesuai dengan paradigma yang ada sekarang, maka perempuan di Bali ini harus betul-betul diberdayakan secara optimal,” katanya. Menurutnya dalam pemberdayaan perempuan di Bali banyak program yang sudah dijalankan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Bali terkait dan organisasi kewanitaan lainnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengatakan, peringatan 91 tahun perjuangan dan tonggak pergerakan kaum perempuan Indonesia ini menjadi momentum untuk mengingatkan kembali bahwa peran penting kaum Ibu tidak hanya di ranah domestik, namun juga di ranah publik.
“Tetapi ketika kita bisa eksis di ranah publik ranah domestik, jangan dilupakan di situ peran ibu bisa berbagi karena bagaimanapun benteng terakhir bangsa kita adalah di keluarga-keluarga kecil kita. Bahkan sampai ke pelosok-pelosok di kampung-kampung. Ini harus diberdayakan,” kata istri Gubernur Bali yang akrab disapa Bunda Putri ini.
Bunda Putri menggambarkan peran ayah dan ibu ibarat sayap yang harus selalu seimbang agar bisa terbang dengan optimal. “Begitulah ibaratnya, berdayakan kaum perempuan, berdayakan ibu-ibu kita semaksimalnya. Seperti halnya bapak-bapak dan para ayah sehingga kita bisa menjaga merawat menumbuh kembangkan dengan baik tunas tunas bangsa kita, sehingga ke depannya kita punya pemimpin-pemimpin yang berkarakter berbudi pekerti luhur karena diberdayakan oleh kaum perempuan yang sudah sangat berdaya,” kata seniman panggung ini.
Ketua Panitia Peringatan Hari Ibu ke-91 Provinsi Bali, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani mengatakan serangkaian peringtan Hari Ibu sudah dilakukan berbagai kegiatan. Seperti penyerahan sembako untuk 900 lansia dan difabel, bincang-bincang perempuan, jalan sehat keluarga dan edukasi siswa.
Puncaknya hari ini diselenggarakan seminar dengan tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju” yang menghadirkan Keynote Speech Ketua TPP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster. *pur