Denpasar (bisnisbali.com)-Jaga stabilitas harga menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah mulai dari pusat hingga kabupaten melakukan koordinasi untuk memantau harga dan pasokan kebutuhan pokok. Sidak ke pasar juga dilakukan untuk terus memantau kondisi harga di pasar.
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI, Prof. Dr. Ir. Risfaheri, MSc., bersama tim dari Dinas ketahanan pangan provinsi Bali, menggelar sidak ke pasar Badung Denpasar, Selasa (17/12). Usai melihat langsung kondisi harga kebutuhan pokok di pasar Badung, dilaksanakan rapat koordinasi pengamanan stabilitas pasokan dan harga pokok/strategis, di Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Prof. Risfaheri, usai rapat koordinasi mengatakan dari hasil sidak dan rapat koordinasi terungkap harga kebutuhan pokok di Bali masih dibawah rata-rata harga nasional dan stabil begitu juga pasokannya masih aman. ”Secara umum harga kebutuhan pokok seluruh Indonesia masih stabil dan aman,” ujarnya.
Mengenai pasokan atau ketersedian kebutuhan pokok jelang Natal dan Tahun Baru pun menurut Rishaferi secara nasional cukup dan aman. Untuk mempertahankan ini, kata dia harus ada koordinasi serta kelancaran distribusi kebutuhan pokok ini. ”Jadi jika koodinasi dan distribusi ini tetap dijaga dan lancar maka tentu harga dan pasokan kebutuhan pokok akan tetap aman,” ujar Risfaheri.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. I Wayan Jarta mengatakan meski saat ini pasokan dan harga kebutuhan pokok di Bali masih aman dan stabil, tetapi pihaknya tetap akan menggelar pasar murah. Sebab, harga kebutuhan pokok tidak bisa diprediksi kapan akan turun ataupun naik. ”Tetapi dari pengalaman biasanya harga akan mulai naik pada H-7 sebelum hari raya. Meski sekarang harga stabil dan pasokan aman, kami tetap menggelar pasar murah,” ujarnya. Adapun pasar murah akan digelar pada Jumat (20/12) di kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali serta pada Jumat (27/12) dan Sabtu (28/12) di Lapangan Timur Bajra Sandi.
Bali menjadi pantauan pemerintah pusat sebagai daerah yang terdampak untuk kenaikan harga dan pasokan pada hari Natal dan Tahun Baru nanti. Sebab, akan banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang datang berkunjung ke Bali yang tentunya akan berpengaruh pada peningkatan permintaan kebutuhan pokok. ”Karena itu diadakan rapat koordinasi untuk memantau kondisi harga dan pasokan kebutuhan pokok di Bali. Rapat ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah pusat, pemda dan pemkab/pemkot seluruh Bali,” jelas Jarta.
Harga kebutuhan pokok di Bali masih normal. Seperti beras medium diharga Rp 10.500 per kilogram, beras premiun diharga Rp 12,000 perkilogram, gula pasir diharga Rp 12.500 perkilogram, daging sapi di harga Rp 100.000 perkilogram, daging ayam diharga Rp 35.000 perkilogram, cabai merah keriting Rp 25.000 perkilogram, cabai rawit merah Rp 40.000 perkilogram, minyak goreng Rp 11.500 perkilogram, telur ayam Rp 23.000 perkilogram, bawang merah Rp 30.000 perkilogram dan bawang putih Rp 25.000 perkilogram.*pur