Denpasar (bisnisbali.com) –Pemprov Bali mendorong perbankan untuk mengembangkan berbagai program yang berpihak kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Diharapkan, bank dapat memfasilitasi dan memberdayakan ekonomi kerakyatan di seluruh Indonesia dan Bali khususnya.
“BRI salah satunya sebagai banknya rakyat Indonesia, kami harapkan kontribusinya terhadap masyarakat bisa ditingkatkan, termasuk dalam rangka pembinaan UMKM Bali dan meningkatkan produk yang berorientasi ekspor seperti industri berbasis budaya,” kata Gubernur Bali Wayan Koster di sela-sela perayaan HUT BRI ke-124 yang dirangkaikan dengan Pesta Rakyat Simpedes (PRS) di Lapangan Bajra Sandi Renon, Minggu (15/12).
Ia mendukung dan mendorong bank BUMN ini tumbuh makin kuat dan mendapat dukungan dari masyarakat Bali agar menyisihkan uangnya ditabung ke BRI.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto menyebutkan, 80 persen dari fortopolio kredit bank plat merah ini adalah UMKM. Kendati demikian bank akan fokus ke sektor lebih kecil lagi yaitu memperbesar porsi kredit mikro. Sektor mikro salah satunya ekonomi kreatif seperti kesenian, kopi dan lainnya.
“Porsi kredit mikro sekarang sekitar 34-36 persen, nantinya akan diperbesar menjadi 40 persen dari total kredit,” ujarnya.
Upaya-upaya yang akan dilakukan bank meningkatkan sektor mikro yaitu dengan melakukan digitalisasi. Dengan digitalisasi, prosesnya akan lebih cepat sehingga biaya lebih murah dan bisa menjangkau nasabah lebih banyak lagi baik dari jumlahnya, orangnya maupun kredit yang bisa disalurkan.
“Digitalisasi kami lakukan dalam beberapa hal. Di internal kami percepat proses bisnis melalui aplikasi BRISpot sehingga mempercepat proses kerja yang tadinya berminggu-minggu, sekarang hitungan hari selesai,” katanya.
Sementara itu, manfaat dari nasabah, dengan adanya Indonesia mall semacam portal dapat membantu nasabah jualan dan mendapatkan bantuan dalam bentuk pelatihan. Pihaknya pun mendukung harapan pemerintah agar bank mendukung pengembangan UMKM.
Pemimpin Wilayah BRI Denpasar, Ida Bagus K. Subagia mengatakan, hampir 100 persen lebih dana yang tersalurkan untuk kredit, bahkan meminjam dana dari kantor pusat untuk menyalurkan kredit di Bali dan Nusra.
“Dengan meningkatnya simpanan di BRI maka dana yang tersalur dalam bentuk kredit ikut meningkat dan mendukung pertumbuhan perekonomian, khususnya di Bali,” jelasnya.
Ini selaras dengan seratus dua puluh empat tahun BRI melayani masyarakat Indonesia dari kota hingga ke pelosok desa. Selama kurun waktu tersebut, BRI terus bertumbuh secara positif dan bertransformasi menjadi bank yang menjawab semua kebutuhan nasabah akan tansaksi perbankan.
HUT kali ini, diakui memang spesial karena dirangkaikan dengan Pesta Rakyat Simpedes (PRS). PRS merupakan program tahunan yang pertama kali dilakukan pada 2008 dan digelar untuk menjangkau masyarakat khususnya yang berdomisili di area rural. Besarnya potensi Kota Denpasar, terlihat dari tingginya penyerapan kredit Kupedes dan KUR Mikro yang telah disalurkan oleh seluruh unit kerja BRI tersebut hingga November ini, yang bersumber dari penghimpunan dana masyarakat. Dana tersebut disalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat, pelaku usaha terutama UMKM di Denpasar dan sekitarnya. *dik