Dana Bergulir pun Diluncurkan Dukung Warga Berkarier di Sektor Pariwisata

Sektor pariwisata merupakan pekerjaan yang cukup diminati oleh masyarakat Bali. Untuk memberikan peluang bagi masyarakat Bangli yang ingin berkarier di dunia pariwisata

331
BELUM TERGALI - Salah satu tempat wisata yang belum tergali maksimal.

Bupati Made Gianyar menyampaikan, sektor pariwisata merupakan pekerjaan yang cukup diminati oleh masyarakat Bali. Untuk memberikan peluang bagi masyarakat Bangli yang ingin berkarier di dunia pariwisata, sejumlah upaya serta program dibuat Pemkab bangli. Apa saja wujudnya?

PEMKAB Bangli sejak tahun 2012 telah menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga pelatihan kerja (LPK), untuk bisa memfasilitasi masyarakat yang ingin bekerja di dunia pariwisata, baik perhotelan maupun kapal pesiar. Dukungan Pemkab Bangli, lanjut dia, diberikan melalui dana bergulir pendidikan, yang diberikan kepada masyarakat yang mau melanjutkan pendidikan di LPK yang sudah menjalin kerja sama dengan Pemkab Bangli. Adapun bunga dana bergulir pendidikan ini, sangat rendah, yakni hanya 6 % per tahun dan rencananya akan diturunkan lagi menjadi 3 % bahkan 0 %. Bagi masyarakat kurang mampu yang sudah menamatkan pendidikan di LPK, Pemkab Bangli juga sudah menyiapkan dana bergulir pemberangkatan dengan nominal mencapai Rp35 juta. “Khusus untuk dana bergulir pemberangkatan, bunganya tetap 6 % per tahun dan bisa dikembalikan setelah pulang dari pemberangkatan luar negeri,”terangnya.

Ia menambahkan, bagi masyarakat Bangli yang ingin mengakses dana bergulir ini, bisa datang langsung ke Dinas Koperasi Bangli, Bank Pasar Bangli, pasti akan difasilitasi. Ia juga menyampaikan, berapa pun jumlah masyarakat Bangli  yang ingin bekerja di luar negeri melalui LPK yang sudah ada kerja sama, akan difasilitasi oleh Pemkab Bangli. Program ini ditujukan kepada masyarakat Bangli kurang mampu, namun berkeinginan kuat bekerja di luar negeri. “Melalui program ini, kita ingin masyarakat Bangli yang kurang mampu, namun punya kemauan kuat bekerja di luar negeri maupun kapal pesiar benar-benar terbantu oleh program dana bergulir ini. Dengan begitu, mereka tidak sampai menggadaikan bahkan menjual tanah untuk modal ke luar negeri,” harap Bupati Made Gianyar.

Sementara itu, Manajer Kampus Meditteranean Bangli Anak Agung Gede Darmawan yang menjadi salah satu lembaga pendidikan yang telah menjalin kerja sama dengan Pemkab Bangli dalam program dana bergulir menyampaikan, Meditteranean Bali merupakan salah satu kampus yang memiliki dua agen resmi yaitu Creewindow untuk penyaluran ke hotel di luar negeri seperti Malaysia, Thailand, Jepang, Dubai, Qatar, Singapura dan Luxury Yatch dan CTI Group Bali untuk penyaluran ke Premium Cruise Line. Ia menambahkan, berdasarkan data yang dimiliki oleh kedua agen tersebut, selain untuk kebutuhan dalam negeri, setiap tahun dibutuhkan ribuan crew untuk diberangkatkan baik ke hotel di luar negeri maupun kapal pesiar. Tidak bisa dipungkiri, pariwisata merupakan primadona bagi kaum milenial, karena mampu memberi peluang yang sangat besar untuk kesempatan kerja yang sangat cepat. “Sebagai lembaga pendidikan khususnya yang bergerak di bidang pariwisata kami tentu harus siap menjawab tantangan dan mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di bidang pariwsata, apalagi sektor ini memang dipercaya memiiki prospek yang bagus. Setelah nantinya mendapatkan pengalaman di luar negeri tentunya profesionalitasnya bisa nantinya digunakan untuk membangun pariwisata Bangli saat mereka harus pulang,” terang Agung Darmawan.

Program ini mendapatkan dukungan dari berbagai pelaku pariwisata yang ada di Bangli, mengingat Bangli memiliki potensi besar di bidang ini namun tidak tergali dengan maksimal. Dengan kesempatan yang diberikan bagi generasi muda yang ingin terjun di dunia pariwisata tentu harapannnya bisa membangun pariwisata lokal Bangli di kemudian hari.

Seperti yang diungkapkan owner Toya Devasya, I Ketut Mardjana. Pihaknya mengatakan pencapaian pariwisata di Bangli masih jauh dari target, yang artinya perencanaan pengembangan pariwsata belum diikuti dengan langkah-langkah yang diimplementasikan dengan baik.

“Untuk memenuhi pencapaian ini pemerintah harus bekerja sama dengan komponen komponen di masyarakat, baik itu lembaga pendidikan, pelaku pariwisata serta komponen pendukung pariwisata lainnya sehingga ada sinergisitas baik yang mampu meningkatkan serta menggali potensi pariwisata,” ungkap Ketut Mardjana. Ketut Mardjana menjelaskan juga  pentingnya penunjang potensi pariwisata. Menurutnya, kalau saja di Bangli dibangun pasar deni, apalagi notebene Bangli juga pusat seni Bali, tentunya akan menarik lebih banyak wisatawan.

“Jadi pembangunan di sini hendaknya betul-betul bisa memilah-milah. Itulah yang disebut dengan zona ekonomi. Apa yang menjadi potensi di daerah-daerah
di Bangli harus diidentifikasi dengan baik. Yang paling penting bagaimana awareness dari pemda bisa mendorong pembangunan infrastruktur yang menopang pariwisata,” katanya. Pria asal Kintamani ini menyebutkan, pengembangan jaringan internet dan komunikasi harus kuat untuk mendukung digital marketing, lalu aksesibilitas seperti jalan harus ada. “Kalau ini terjadi, maka akan bisa memunculkan gairah bagi masyarakat untuk membangun sarana-sarana dan itu juga bisa menarik pariwisata yang lebih besar lagi,” ujarnya.

Sementara terkait anggaran, mantan Dirut PT Pos Indonesia ini mengatakan di sinilah kepiawaian seorang pemimpin dibutuhkan. “Pertama bagaimana kita mempromosikan dan melobi pemerintah pusat bahwa bagaimana anggaran penting untuk menggaet wisawatan. Selain itu bagaimana kita menggaet investasi masuk ke sini, karena anggaran tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari swasta. Itu akan berlanjut ke hal yang lebih besar, karena begitu pembangunan terjadi akan meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan. Inilah yang akan menjadi kunci kesejahteraan masyakat,” paparnya. *ita