Denpasar (bisnisbali.com) –Menjelang hari Saraswati, permintaan busana adat mulai mengalami peningkatan. Kamben songket jadi, paling tinggi peminat karena mudah digunakan.
Intan penjual busana ada di bilangan Sesetan Denpasar mengatakan, permintaan kamben jadi memang selalu tinggi. Apalagi kamben songket jadi, saat ini paling mendominasi permintaan. “Kamben songket bordir memang selalu banyak peminatnya. Apalagi sekarang ada kamben songket bordir yang sudah dijahit menjadi kamben siap pakai, sehingga mudah bagi konsumen untuk mengenakannya. Kadang kan ada orang yang agak ribet kalau mau pakai kamben lembaran, makanya kamben songket jadi ini merupakan solusi bagi mereka,” ucap Intan, Rabu (4/12) di Denpasar.
Kamben songket jadi ini, akan jadi tren hingga akhir 2019. “Sebelumnya saya cuma melayani orderan saja untuk songket jadi ini. Tapi melihat antusias konsumen, akhirnya saya membuat stok cukup banyak sehingga tiap konsumen yang datang tidak perlu menunggu lama sudah bisa langsung membawa pulang kamben songket jadi,” tukasnya.
Dari segi motif dikatakan, tren saat ini lebih pada songket dengan satu warna. “Jadi benang songketnya cuma satu warna. Biasanya banyak songket bordir lembaran yang menggunakan kombinasi warna benang, tapi untuk songket jadi ini dibuat lebih simpel dengan satu warna,” ungkapnya.
Sementara untuk pilihan warna dikatakan sangat beragam, mulai gold, silver, hijau, cokelat dan lainnya. Namun semua tampil dengan satu warna.
Terkait harga dikatakan tidak jauh berbeda dengan kamben songket bordir lembaran. “Harga mulai Rp 120 ribu, tergantung ukuran dan kualitas kain yang kami gunakan untuk membuat kamben tersebut,” katanya.
Permintaan mulai mengalami peningkatan sejak seminggu sebelum Saraswati. “Ada peningkatan sekitar 50% dari hari biasa. Tapi kalau dibandingkan sebelum adanya krisis, peningkatan tidak terlalu tinggi. Dulu permintaan bisa naik bahkan hingga 100% dibandingkan hari biasa,” katanya memungkasi. *pur