MINAT masyarakat terhadap hasil seni dan budaya bangsa makin menguat, terutama pada kain adat Nusantara. Hal itu dapat dilihat dari tingginya daya beli tenun ikat pada pagelaran Buleleng Time Expo 2019 di Sumarecon Mall Serpong, Tangerang Selatan belum lama ini.
Hal itu juga diakui Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng, Desak Putu Rupadi. Ia menjelaskan, dari evaluasi pelaksanaan Buleleng Time Expo 2019, produk yang paling laku adalah ada produk kerajinan tenun ikat yang menjadi primadona sementara dari sektor perikanan yang dominan diminati yaitu mutiara. Setelah itu, produk kerajinan dari aluminium juga menjadi favorit.
Menurut Desak Putu Rupadi, berdasarkan masukan dan tanggapan dari pengunjung, diharapkan pameran tunggal Buleleng Time Expo ini diselenggarakan secara rutin. Selain menjadi ajang promosi produk unggulan khas Buleleng, Buleleng Time Expo juga menjadi gelaran temu kangen warga Buleleng yang berada di Jakarta dan sekitarnya.
Ia menambahkan, ada juga olahan arak yang sudah mempunyai izin. Arak ini banyak disukai oleh pengunjung. Khusus untuk arak adalah arak yang sudah diolah dan memang sudah berijin. Arak ini merupakan produk minuman khas Buleleng. Namun, tidak sembarang arak melainkan arak yang sudah berlabel dan tentunya sudah mendapatkan izin.
Oleh karena sudah berizin, Buleleng Time Expo bisa memperkenalkan dan memasarkan arak tersebut. Antusias masyarakat Jakarta dan sekitarnya pun sangat besar untuk mencoba dan membeli produk arak ini. “Karena seperti yang kita ketahui, penggemar arak merupakan warga keturunan Cina yang memang banyak berasal dari Jakarta dan sekitarnya,” ujarnya.
Untuk diketahui, ajang Buleleng Time Expo 2019 digelar oleh Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng bekerja sama dengan enam instansi/SKPD beserta pelaku UMKM maupun perajin. Transaksi yang terjadi total berjumlah Rp136.025.000 selama empat hari penyelenggaraan. *ira