Populerkan Kopi Buleleng hingga Tembus Pasar Luas

Cita rasa khas aroma nikmat yang dimiliki kopi khas Bali membuat kopi ini banyak disukai pencinta kopi.

589
Salah satu produk-produk kopi yang dihasilkan petani Buleleng.

Singaraja (bisnisbali.com) – Cita rasa khas aroma nikmat yang dimiliki kopi khas Bali membuat kopi ini banyak disukai pencinta kopi. Salah satu ciri khas aroma kopi Bali di antaranya rasanya unik yang cenderung gurih, sedikit pahit, dan sedikit asam. Selain itu, ada juga jenis kopi Bali yang memiliki aroma jeruk.

Salah satu kopi Bali yang kini namanya mulai dikenal luas adalah kopi Buleleng yang turut dipamerkan dan dipasarkan pada Buleleng Time Expo yang dikoordinir Ketut Sudisma, entrepreneur muda pemilik Kopitem Sekumpul.

Sudisma menjelaskan, ada beberapa produk olahan kopi yang kelompk tani yang dibawa ke Buleleng Time Expo. Produk-produk yang diperkenalkan adalah milik Sudisma sendiri yaitu Kopitem Sekumpul, Kopi Lemukih, dan kopi lainnya. Branding yang diambil adalah Kopi Buleleng. Brand tersebut merupakan kumpulan kopi maupun olahan kopi dari seluruh Buleleng.

“Kami bawa seluruh produk kopi yang ada di Buleleng untuk lebih mempopulerkan kopi asli khas Buleleng,” ujar Sudisma. Ini merupakan inisiasi dari Dinas Pertanian yang mengikuti Buleleng Time Expo untuk membawa nama Kopi Buleleng ke luar Bali,” jelasnya.

Menurut Sudisma, respons dari para penggemar kopi khususnya sekitar Jakarta dan Tangerang sangat positif. Bahkan, penggemar kopi di sekitar Jakarta tidak mengetahui adanya kopi khas Buleleng. Mereka hanya mengetahui brand ataupun produk yang sudah terkenal seperti kopi Kintamani. Kopi yang terkenal dari Bali memang Kopi Kintamani. Jarang yang mengetahui bahwa produk kopi dari Buleleng pun memiliki ciri khas dan rasa yang nikmat. “Responsnya sangat bagus. Semua produk yang kita bawa terjual habis,” sebutnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Local President Junior Chamber International (JCI) Singaraja pada tahun 2017 menambahkan produk yang dibawa khususnya kopitem berjumlah 80 pack seberat 25 kilogram.

Ditambahkan dengan produk lainnya seperti kopi Lemukih berjumlah 200 pack. Total jumlah tersebut terjual habis pada pameran Buleleng Time Expo yang berlangsung selama empat hari. “Tapi kita bawa brand Kopi Buleleng. Industri-industri rumahan juga kita rangkul dan branding juga,” tandas Sudisma. *ira