Denpasar (Bisnis Bali)-
Perusahaan berbasis teknologi penyedia layanan mobile on-demand mengajak usaha mikro kecil dan menengah yang menjadi mitranya untuk menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan. VP Corporate Affairs Region Gojek, Michael Say Selasa (26/11) mengatakan sebagai layanan pesan-antar makanan, GoFood berupaya menjadikan bisnis makanan dan minuman mitra merchant Gojek menjadi lebih ramah lingkungan.
Diungkapkannya, Gojek menggelar program pelatihan wirausaha untuk mendorong UMKM mitra merchant kuliner menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan. UMKM kuliner diarahkan untuk ikut menjaga, merawat, dan memelihara lingkungan.
Ia menjelaskan Gojek menggandeng PlastikDetox memberikan pelatihan bagi ratusan pebisnis kuliner di Bali mengenai bisnis ramah lingkungan. Ini juga mengedukasi mitra agar menyediakan pilihan bagi pelanggan untuk tidak memesan alat makan plastik.
Dipaparkannya, PlastikDetox merupakan gerakan yang membantu bisnis kecil mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Melalui pelatihan wirausaha, UMKM mitra Gojek sadar lingkungan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Lebih lanjut Michael mengatakan pelatihan Wirausaha kali ini ditujukan agar merchant mengerti dampak bisnis ramah lingkungan. Para pelanggan bisnis kuliner diharapkan juga semakin peduli tentang dampak produk yang konsumsi mereka terhadap lingkungan.
Kabid Pengolahan Sampah, B3, Peningkatan Kapasitas DLH Provinsi Bali, I Made Dwi Arbani mengatakan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai merupakan salah satu program yang sejalan dengan program pemerintah Provinsi Bali dan Kota – Kabupaten di Bali. ” Kami mengapresiasi Gojek sebagai layanan pesan-antar makanan pertama yang lewat teknologinya memfasilitasi mitra merchant-nya agar dapat mengambil peran aktif untuk tidak menyediakan alat makan plastik sekali pakai ketika memenuhi kebutuhan kuliner masyarakat kota Denpasar dan di Provinsi Bali,” ucapnya.
Upaya pengelolaan bisnis kuliner ramah lingkungan bentuk dukungan terhadap Peraturan Gubernur No. 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Peraturan Walikota No. 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Anna Sutanto, Co-Founder PlastikDetox, mengatakan sejak tahun 2012, PlastikDetox mendampingi para pe
ngusaha kecil untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Sesungguhnya menyediakan alat makan dan sedotan plastik sekali pakai justru membuat biaya operasional semakin tinggi.
Mitra Merchant Gojek, Manager Goddes Bakery, Ni Nyoman Setiari mengatakan menghargai pentingnya memenuhi Peraturan Gubernur 97/2018, Goddes sejak awal 2019 tidak menyediakan kantong plastik dan sedotan plastik. ” Selain membantu menjaga Bali tetap bersih, tindakan ini sejalan dengan ‘brand image kami,” ucapnya.
Sementara Mitra Merchant Pemilik Warung Kecil, Novie, menambahkan dalam mengurangi ampah plastik, Warung Kecil tidak memakai sedotan plastik sekali pakai sejak beberapa tahun terakhir. ” Ini upaya pelestarian lingkungan ini sebagai tanggung jawab sektor bisnis UMKM ,” tambahnya. *Kup