Denpasar (bisnisbali.com) –Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama sejumlah negara ASEAN dan Jepang merancang SOP Manajemen Kesehatan Bencana di Denpasar, Bali, Selasa (26/11). Pertemuan yang bertajuk “Project for Strengthening the ASEAN Regional Capacity on Disaster Health Management” tahun 2019 itu membahas mengenai manajemen kesehatan bencana di wilayah ASEAN.
Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Kemenkes RI dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS mengatakan, Indonesia sebagai negara yang rawan dengan bencana alam. Ada139 gunung api yang aktif di seluruh Indonesia dan tiap tahun ada gempa bumi yang terjadi.
Meski sudah memiliki SOP Manajemen Kesehatan Bencana yang cukup tangguh dan menjadi contoh bagi negara ASEAN lainnya, melalui pertemuan tersebut akan dijalin kerja sama penanggulangan bencana antar sesama negara ASEAN akan dilanjutkan dengan simulasi di Kabupaten Karangasem.
“Nantinya sesama negara ASEAN bisa saling belajar dan berbagi pengalaman, pengetahuan tentang bagaimana menanggulangi bencana baik dari mitigasi sampai dengan tanggap daruratnya,” kata dia.
Melalui kerjasama tersebut, ia berharap baik masyarakat maupun petugas kesehatan dan relawan juga dapat mempelajari cara untuk mengantisipasi suatu bencana dan menangani masalah-masalah kesehatan akibat bencana. Upaya tersebut juga harus diimbangi dengan mempersiapkan fasilitas kesehatan, seperti tumah sakit dan puskesmas.
“Logistik kesehatan, mulai dari obat-obatan dan alat kesehatan juga harus disipakan. Yang tak kalah penting adalah mempersiapkan sumber daya kesehatan yang selalu siap untuk melakukan penanggulangan atau penanganan jika terjadi bencana,” katanya memungkasi. *pur