Singaraja (bisnisbali.com) – Kegiatan penanaman pohon yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng belum lama ini di kawasan Danau Buyan Kecamatan Sukasada selain untuk memulihkan kerusakan hutan dan lahan di kawasan Danau Buyan juga serangkaian dengan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI).
Bupati Suradnyana menegaskan pohon yang ditanam di kawasan Danau Buyan agar menggunakan pohon-pohon dengan ukuran besar yang memiliki angka harapan hidup lebih lama. Ia juga meminta kepada seluruh jajaran pemerintah di Pemkab Buleleng agar tidak lagi memanfaatkan penanaman pohon untuk tujuan seremonial saja. Jika penanaman pohon dilakukan tanpa adanya tindak lanjut seperti pemeliharaan pohon itu sendiri, akan menjadi sesuatu yang mubazir. “Jangan takut untuk menganggarkan pemeliharaan pohon dalam upaya melestarikan lingkungan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, S.STP., MAP menjelaskan jumlah total pohon yang akan ditanam di kawasan Danau Buyan adalah sebanyak 2.170 pohon.
Selain sebagai langkah awal dalam penataan Danau Buyan, penanaman pohon ini juga bertujuan untuk memulihkan kerusakan hutan dan penghijauan. Ke depan, pohon-pohon yang ditanam ini tentunya dapat mengurangi risiko terjadinya bencana alam yang sering terjadi di kawasan tersebut seperti bencana longsor dan banjir.
Selain penanaman pohon, pada gerakan Bali Resik Sampah Plastik juga dilakukan pengukuhan Bank Sampah Unit sebagai upaya pengurangan sampah plastik masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Sehingga sampah plastik yang masih mempunyai nilai ekonomi masih bisa diolah dengan konsep reduce, reuse, recycle ,” tutupnya.
Pihaknya juga menambahkan sebagai langkah awal atau bagian dari pra desain penataan Danau Buyan dengan konsep land use farming, yang akan dijadikan salah satu destinasi wisata di Buleleng. * ira