Denpasar (bisnisbali.com)-Untuk menggeliatkan sektor pariwisata Bali, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI mesti menggeliatkan konektivitas penerbangan. Dewan Pembina DPD Asita Bali, Bagus Sudibya, Minggu (17/11) mengatakan Indonesia terutama perlu memperlancarĀ konektivitas penerbangan dengan rute ke Eropa.
Untuk memperlancar konektivitas penerbangan, maskapai Garuda Indonesia mesti memiliki kepastian rute pasar potensial seperti pasar Eropa. Pembukaan rute penerbangan ke pasar besar ini mesti didasarkan program jangka panjang.
Ia menjelaskan saat ini penerbangan GarudaĀ Indonesia mesti menyasar ke pasar strategis seperti Eropa. Manajemen Garuda wajib memberikan kepastian jumlah pesawat dan tipe pesawat yang digunakan untuk melayani pasar strategis pariwisata Bali.
Konektivitas penerbangan Indonesia mesti didasarkan kebijakan pusat dalam jangka panjang. Ini diperlukan adanya subsidi silang dengan kebijakan politik pemerintah.
Wisman berlibur ke Bali karena pariwisata Bali memiliki daya tarik wisata yang unik. Bali memiliki daya tarik wisata yang lebih lengkap.
Untuk pembenahan conecting flight, Indonesia bisa mencontoh Singapura dan Thailand dalam menggarap pasar Eropa. Kedua negara tetangga itu memiliki konektivitas untuk menggarap pasar Eropa.
Ia mencontohkan dalam menggarap pasar Eropa Singapura melayani penerbangan 10 kali ke Eropa dalam sehari. Sama halnya Singapura, Thailand melayani 7-10 kali penerbangan ke Eropa dalam sehari.
Menurutnya, jika Indonesia ingin menggarap pasar Eropa maskapai Garuda Indonesia mesti memiliki kepastian penerbangan ke Eropa seperti Thailand dan Singapura. Untuk membuka penerbangan ke Eropa, pemerintah Indonesia mesti mengeluarkan kebijakan subsidi silang.
Bagus Sudibya menambahkan kebijakan subsidi silang merupakan membantu Garuda Indonesia untuk membuka penerbangan ke Eropa. Penerbangan Garuda Indonesia tentu mempertimbangkan cost sehingga dengan dukungan pemerintah Garuda bisa mewujudkan rute ke Eropa. *kup