Gianyar (bisnisbali.com) –Isu sampah menjadi isu yang cukup banyak dibicarakan belakangan ini. Berbagai permasalahan terkait sampah mengemuka. Menyadari sampah bisa menjadi ancaman dalam pembangunan wilayah, Bupati Gianyar Made Mahayastra menggalakkan penanganan sampah harus dilaksanakan sejak dari hulu.
Hal tersebut disampaikan Bupati Mahayastra saat menyerahkan bantuan 1 unit armada pengangkut sampah di Banjar Tarukan Desa Mas, Sabtu (16/11).
“Masalah sampah harus diselesaikan dari hulu, dari rumah tangga, desa, sehingga di hilir hanya menangani residu saja,” tegas Bupati Mahayastra. Untuk itu, pihaknya meminta agar tempat pembuangan sampah terpadu perdesaan dihidupkan lagi.
Bupati Mahayastra menambahkan, sampah sudah diperkirakannya akan menjadi suatu permasalahan. Karenanya, begitu dilantik menjadi Bupati Gianyar tahun lalu, dirinya telah melakukan persiapan. Yakni dengan melakukan antisipasi berupa perluasan lahan TPA Temesi. Setelah perluasan, TPA Temesi nanti akan menjadi 8,7 hektar. Perluasan tersebut mencakup penyewaan 1 hektar lahan dan pembelian 4 hektar lahan oleh Pemkab Gianyar. Selain perluasan lahan TPA, Bupati Mahayastra juga telah menjalin kerja sama dengan ahli lingkungan ITB terkait penerapan teknologi dalam pengelolaan TPA Temesi. “TPA Temesi nanti akan seperti taman, saatnya nanti akan menjadi percontohan, tapi sabar dulu, semua perlu proses, perlu waktu dan perlu anggaran, kita sedang kerjakan,” ujar Bupati Mahayastra didampingi Ketua DPRD Gianyar Wayan Tagel Winarta dan Plt. Kepala DLH Wayan Kujus Pawitra.
Penyerahan armada pengangkut sampah di Banjar Tarukan turut dihadiri Ketua TP PKK Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra yang pada kesempatan tersebut meninjau keberadaan salon desa. Juga dihadiri Perbekel Mas Wayan Darmayuda, Kelian Adat Banjar Tarukan Ketut Putra, dan jajaran Muspika Kecamatan Ubud, kelian adat se-Desa Mas, siswa, karang taruna, sekeha teruna dan kelompok lansia.
Sebelum penyerahan angkutan sampah, Bupati Mahayastra melakukan penebaran benih ikan di saluran sungai Meranggi wilayah banjar setempat. Dilanjutkan dengan meninjau aktivitas bank sampah Pandawa. Bank sampah ini berdiri sejak tahun 2015 dan mengadakan pengumpulan sampah sebulan sekali. Bupati Mahayastra memuji kebersihan lingkungan Banjar Tarukan yang terkenal dengan desa wisatanya ini.
Sementara itu, Kelian Banjar Tarukan, Ketut Putra menceritakan bagaimana sampah-sampah yang menumpuk difoto oleh wisatawan dan kemudian viral. “Kami malu, karena itu sejak 4 bulan lalu kami bergerak, sampah dari rumah masyarakat kami jemput. Dengan demikian kami berharap masyarakat sadar agar menangani sampahnya dengan bijak, misalnya dengan memilah,” terang Ketut Putra.
Menurutnya, program tersebut telah berhasil, kini tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di sekitar Sungai Meranggi, lingkungan desa juga terlihat sangat bersih.
“Komitmen kami adalah tetap menjaga kesadaran masyarakat agar memilah sampahnya dan tidak sembarangan membuang sampah, dengan dimilikinya bank sampah dan armada sampah, kami optimis,” tandasnya. *kup