Bangli (bisnisbali.com) –Serangakaian perjalanan estapet panji-panji dan surat sakti Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, Kamis (15/11) digelar upacara serah terima panji-panji dan surat sakti I Gusti Ngurah Rai dari Kabupaten Klungkung ke Kabupaten Bangli.
Acara yang dipusatkan di lapangan Kapten Mudita Bangli dihadiri langsung oleh Bupati Bangli selaku inspektur upacara. Turut Hadir Bupati Klungkung, Pimpinan OPD, Perwakilan TNI, POLRI, ASN dan sekolah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli.
Ketua Pemuda Pancamarga Marcab Bangli IB. Putra menyampaikan panji-panji surat sakti Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai secara estapet telah diserahkan kepada Kabupaten Jembrana yang berikutnya diserahkan kepada Kabupaten Karangasem kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Klungkung dan saat ini diserahterimakan kepada Kabupaten Bangli di lapangan Kapten Mudita, diterima langsung oleh Bupati Bangli, I Made Gianyar, S.H. M.Hum.,M.Kn.
Lanjut, seusai upacara serah terima panji-panji dan surat sakti itu akan dilepas oleh Bupati Bangli didampingi Bupati Klungkung untuk jalan diarak menuju Gunaksa, di sana panji-panji naik mobil lanjut menuju Landih, di Landih akan dilaksanakan prosesi upacara penghormatan dan sembahyangan di tempat transit pekarangan, karena di pekarangan tersebut merupakan salah satu tempat kesakralan dari I Gusti Ngurah Rai.
Berikutnya menuju Suter melakukan penghormatan di Monumen Suter, lanjut menuju Penelokan, berikutnya Susut melakukan penghormatan, langsung turun ke Penatahan menuju Pukuh langsung menuju Jembatan Bangli dan terakhir bersemayam di Penglipuran. “Itulah perjalanan panji-panji dan surat sakti untuk Kabupaten Bangli,” terangnya. Untuk penyerahan pataka dan panji-panji dilakukan pada 16 November ke Kabupaten Gianyar. Ditambahkan untuk malam hari dilaksanakan hiburan untuk menjaga pataka tersebut di Penglipuran.
Sementara itu Bupati Bangli, I Made Gianyar, S.H. M.Hum.,M.Kn usai melepas pataka menyampaikan, hari ini kita telah terima pataka dan surat sakti Brigjen TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai, di mana kegiatan ini adalah rangkaian dari pernyataan kemerdekaan yang dibacakan oleh Sukarno Hatta atas nama Bangsa Indonesia. Meskipun sudah merdeka namun Belanda bersama sekutunya ketika mereka memenangkan perang dunia ke-2 mereka belum rela Indonesia merdeka dan mereka datang lagi untuk menjajah, sehingga pergolakan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia terus dilakukan oleh tentara Indonesia yang sekarang menjadi pahlawan kusuma bangsa.
“Untuk itulah kita sebagai generasi muda sesuai dengan amanat presiden harus mengenali pahlawan dan berikutnya tidak boleh lupa dengan jasa pahlawan bangsa, jayalah Indonesia,” kata Bupati Made Gianyar. *adv