Denpasar (bisnisbali.com) –Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang sudah 35 tahun berdiri telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa adat. Untuk tetap dapat eksis, komitmen desa adat mulai dari bendesa, masyarakat hingga pengurus LPD harus terus ditingkatkan.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang yang terlibat dalam pendirian LPD, I Wayan Gatha. Saat ditemui belum lama ini, pemilik PT Bank Sri Partha ini mengatakan, bendesa adat selaku pemimpin di desa adat beserta prajuru lainnya hendaknya memiliki komitmen tinggi dari awal pendirian LPD di desa adat masing-masing.
Bendesa adat yang juga berperan sebagai kepala pengawas LPD, bisa memilih anggota pengawasnya yang memiliki kemampuan di bidang perkreditan, manajemen ataupun lainnya yang berhubungan dengan perekonomian. “Bendesa bisa memilih pensiunan bank atau sebagai yang ada di desa adat masing-masing,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam operasionalnya, LPD diharapkan maksimal menggarap potensi di desa adat masing-masing serta tidak keluar dari wilayah desa adat. “Meski sedikit, namun lama-kelamaan akan makin banyak. Dan ini akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap LPD,” ungkapnya.
Demikian juga pengurus LPD lainnya, diharapkan memiliki komitmen dan dilandasi kejujuran. Komitmen yang sudah dimiliki pengurus LPD serta desa adat ini juga harus didukung oleh krama (masyarakat adat). Dengan demikian keberadaan LPD akan tetap eksis dan berkembang yang pada akhirnya akan mampu menjadi penopang perekonomian desa adat. “Karena pada awal pendirian LPD adalah untuk mendukung perekonomian masyarakat terutama dalam menjaga kelestarian adat dan budaya. Untuk itu keberadaan LPD diharapkan ada sepanjang desa adat itu ada,” ujarnya. *wid